TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mendesak Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mengubah orientasi penanganan Covid-19 dari deteksi ke pencegahan.
Menurut Gilbert, strategi 3T (testing, tracing dan treatment) yang dilakukan Anies tidak efektif dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Ia beranggapan tes PCR yang gencar dilakukan Anies sekedar mendeteksi dan bukan mecegah.
“Terbukti dengan 3T kasus terus meningkat dan seakan pemprov DKI tidak berkutik mengatasi pandemi ini,” kata Gilbert dalam keterangan tertulis, Senin 7 September 2020.
Anggota fraksi PDIP itu menyarankan Anies untuk reorientasi strategi penanggulangan wabah Covid-19 dari deteksi menjadi fokus ke pencegahan.
Gubernur DKI mesti mengawasi secara ketat pelaksanaan protokol kesehatan seperti bermasker, cuci tangan dan jaga jarak. Ia juga merekomendasikan Anies untuk menggandeng TNI dan Polri dalam aktivitas pengawasan.
“Hukuman harus diterapkan dengan serius, jangan takut tidak populer. Kesan tidak tegas Pemprov selama ini harus dihindari TNI dan Polri, agar masyarakat patuh.” kata dia.
Baca juga: Anies Baswedan Yakin Penanganan Covid-19 di DKI Sudah Tepat
Sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan Pemerintah DKI sudah berada di jalur yang tepat dalam mengendalikan pandemi Covid-19, meski kondisi Jakarta saat ini mulai mengkhawatirkan.
"Pada saat ini, kita di bulan September menyaksikan angka-angka pandemi itu terlihat tinggi. Tetapi kita berada di track yang benar," ujar Anies dalam acara bersama PKK DKI, Jumat, 4 September 2020.
Alasannya, kata Anies Baswedan, karena untuk mengendalikan wabah Covid-19 salah satu kuncinya adalah melakukan testing dan tracing masif. Saat ini di Jakarta jumlah testing sepekan sudah mencapai 50 ribu tes, empat kali lipat dari standar WHO.
RAFI ABIYYU | TD