TEMPO.CO, Jakarta -Pasca kebakaran di Jatinegara , tepatnya yang melahap puluhan rumah di Kelurahan Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, 87 korban terdampak mengungsi ke tenda posko bantuan di SDN Balimester 06.
Sejumlah warga korban dan saksi kebakaran menceritakan kepada Tempo soal awal mula kejadian sampai kondisi terkini di pengungsian.
Eko, 61 tahun, salah satu saksi pertama, mengatakan bahwa ia tak sempat menyelamatkan satupun barang miliknya kecuali pakaian yang dikenakannya saat itu. Ia berujar, satu-satunya hal yang terpikir olehnya ketika melihat kebakaran itu hanyalah bagaimana cara menyelamatkan nyawanya dan orang-orang di sekitarnya.
“Kita keluar, teriak-teriak, api udah gede. Yang di dalam rumah yang penting kita selamatkan dulu. Pikiran kita yang penting selamat aja nyawa,” ujar Eko di lokasi pengungsian, SDN Bali Mester 06, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 8 September 2020.
Berdasarkan keterangan Lurah Bali Mester, Nugroho, kebakaran di Jatinegara yang terjadi pada Senin, 7 September 2020 lalu itu mulai pukul 17.30 WIB. Api kemudian berhasil dipadamkan oleh tim Pemadam Kebakaran sekitar pukul 20.30 WIB.
Akibatnya, ada 8 rumah yang terbakar habis, dan 3 rumah lainnya serta 1 mushola terbakar sebagian. Tidak ada korban meninggal, tetapi ada sebanyak 87 korban terdampak, di antaranya ada 10 orang anak-anak, 5 balita, dan 11 orang lanjut usia.
Salah satu warga yang rumahnya terbakar habis, Putri, 19 tahun, menceritakan bagaimana warga bergotong-royong menyelamatkan para lansia serta ibunya yang tidak bisa berjalan karena sakit stroke.
“Langsung digotong sama orang-orang. Ibu saya sakit, kemarin obat-obatannya ga selamat. Sekarang di rumah sakit lagi berobat,” ujar Putri.
Adit, 20 tahun, mengatakan bahwa saat itu ia melihat asap hitam sudah mengepul dan bergegas membantu para tetangganya menyelamatkan diri. “Saya liat dari atas ada asap gede. Langsung bantu-bantu nurunin warga,” ujarnya.
Lurah Bali Mester Nugroho mengatakan saat ini sudah ada sejumlah bantuan yang diberikan Pemprov DKI dan donatur lainnya untuk para korban kebakaran.
Beberapa di antaranya yaitu sarapan, makan siang dan. Tenda disunbangkan oleh Dinas Sosial, matras dan peralatan tidur dari BPBD DKI, mendatangkan toilet portable dari Dinas Kebersihan, serta makan malam dari PMI.
Selain itu, Nugroho menambahkan, pihaknya tengah berupaya menangani trauma dan guncangan yang masih dialami korban. “Shock sih pasti ya. Jadi kita juga sambil ajak komunikasi pelan-pelan untuk trauma healing,” ujarnya.
ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | DA