TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang dimulainya proyek Kampung Susun Akuarium di Jakarta Utara, tempat penampungan sementara atau shelter warga kampung itu dipindahkan.
"Shelter sudah kami pindahkan sementara ke lahan yang tidak terkena pembangunan. Lokasinya ada di sisi Utara dan Timur di sini," ujar Ketua RT 12/04 Kampung Akuarium Topas Juanda yang diunggah di aman resmi milik Pemerintah Kota Jakarta Utara pada Selasa, 8 September 2020.
Topas mengatakan, pemindahan shelter ini ditargetkan rampung sebelum Selasa, 15 September. Shelter yang akan dipindahkan ditempati sebanyak 93 kepala keluarga. Sedangkan 10 kepala keluarga direlokasi ke Rumah Susun Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Yang ke rusun juga sudah pindah kemarin. Karena dalam masa pandemi, mereka dibebaskan dari biaya sewa," kata Topas.
Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Sarjoko mengatakan pembangunan Kampung Susun Akuarium ditargetkan rampung pada Desember 2021 mendatang.
Pembangunan rumah susun ini tidak murni bersumber dari Angara Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta, namun direncanakan dari dana kewajiban pengembang senilai Rp 62 miliar.
Baca juga: Anies Bangun Kampung Akuarium, Ahok: Cagar Budaya Dirusak Demi Konstituen
Dalam rancangan pembangunan Kampung Susun Akuarium, tanah seluas hampir 10.300 meter persegi ini akan dibangun lima blok rumah susun dengan total 241 unit hunian. Masing-masing blok bakal diisi sekitar 32 unit hingga 56 unit bertipe hunian 36.
Kampung Susun Akuarium juga akan memiliki ruang publik seperti lapangan olahraga dan lain sebagainya. Termasuk rencana pembuatan galeri untuk mendokumentasikan cagar budaya yang ditemukan saat penggalian tanah di lokasi pembangunan.