TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mendorong penggunaan sepeda, baik pada saat maupun pascapandemi Covid-19. Sepeda sebagai alternatif moda transportasi dapat meringankan beban transportasi umum selama kebijakan pembatasan kapasitas angkut masih diterapkan. “Pemerintah DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukungnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam webinar pada Rabu, 8 September 2020.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah DKI adalah dengan mengimplementasikan sistem bikesharing untuk menunjang transportasi tak bermotor di sekitar Jalan Sudirman-M.H. Thamrin. Sistem itu sedang diuji coba tahap ketiga, dengan ditetapkannya 76 lokasi parkir sepeda.
Uji coba tahap ketiga itu berlangsung pada 3 September-3 Oktober 2020 dengan waktu operasional pada pukul 06.00-18.00 WIB. Saat ini telah beroperasi 6 lokasi parkir sepeda yang terisi dengan 200 unit sepeda. “Secara bertahap akan dipenuhi 76 titik ini dengan jumlah 850 sepeda,” kata Syafrin.
Selain itu, Pemerintah DKI Jakarta juga berencana menjadikan jalur sepeda sementara di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin menjadi permanen. Rencana itu ditargetkan terealisasi pada tahun ini.
Pembatas kedua jalur hanya berupa cone lalu lintas saja. Di beberapa ruas jalan, seperti di Semanggi, Tosari, dan depan Menara BCA, pesepeda harus berbagi jalur dengan kendaraan bermotor. Menurut Syafrin, akan ada ada pembatas fisik antara jalur pesepeda dengan kendaraan bermotor. Tujuannya agar keselamatan dan kenyamanan pesepeda semakin terjamin.
Jalur sepeda di sepanjang Jalan Sudirman-Bundaran HI dibuat oleh Pemerintah DKI Jakarta setelah meningkatnya tren penggunaan sepeda. Pada 20 Juni lalu, Syafrin mengatakan, berdasarkan kajian Dinas Perhubungan, penggunaan sepeda untuk transportasi menuju tempat kerja meningkat selama pandemi Covid-16. Saat itu Pemerintah DKI Jakarta meniadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor alias Car Free Day atau CFD.