TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan angka positivity rate atau rasio kasus positif Covid-19 sepekan terakhir di Jakarta turun dari 13,2 menjadi 12,2 persen. Meski turun satu persen, angka positivity rate ini tetap berada di atas ambang batas bahaya karena rasio yang aman adalah di bawah lima persen.
Hingga Rabu, 9 September 2020, kasus baru Covid-19 harian di Jakarta tercatat 1.026 kasus sehingga total kasus menjadi 49.837 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan penambahan 1.026 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan 9.904 spesimen pada Selasa 8 September lalu, yang hasilnya keluar pada Rabu.
Dari 9.904 spesimen, sebanyak 7.923 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.026 kasus positif dan 6.897 negatif. "Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 67.335. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 59.146," kata Dwi.
Baca: Tarik Rem Darurat, Anies Ungkap Kapasitas Rumah Sakit di Fase Kritis
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta saat ini, sebanyak 11.245 orang yang masih dirawat/isolasi. Dari total kasus 49.837, sebanyaj 37.245 orang dinyatakan telah sembuh dan 1.347 orang meninggal.
Dalam persentase, tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 74,7 persen dan tingkat kematian 2,7 persen.
Dinas Kesehatan DKI juga melaporkan persentase kasus positif di ibu kota secara total sebesar 7,0 persen. Angka itu di atas standar WHO yang menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.
Dengan angka Positivity Rate yang terus berada di atas 10 persen serta perkembangan kasus positif di ibu kota yang terus berada di atas seribu kasus baru per hari, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan kembali menerapkan PSBB. Penghapusan masa transisi mulai 14 September itu juga didorong makin menipisnya ruang isolasi dan ICU di rumah sakit karena pertambahan pasien Covid-19.
