TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menunggu keputusan dari Pemprov DKI Jakarta mengenai peniadaan ganjil genap setelah PSBB kembali diberlakukan di Jakarta mulai Senin depan. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menghentikan PSBB Transisi Fase 1 dan meniadakan ganjil-genap.
"Kami masih menunggu keputusan resmi dari Pemda," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi, Kamis, 10 September 2020.
Anies Baswedan menerapkan kembali PSBB secara ketat di Jakarta mulai Senin depan untuk menanggulangi penyebaran virus corona. Kebijakan rem darurat itu akan berdampak pada peniadaan kembali rekayasa lalu lintas ganjil genap.
Dalam kebijakan PSBB kali ini, Anies kembali melarang kantor beroperasi mulai Senin besok, kecuali 11 bidang yang esensial. Selain itu, pemerintah juga akan menutup taman-taman kota. Kegiatan belajar tetap berlangsung dari rumah seperti yang sudah berjalan selama ini.
Baca juga: Tarik Rem Darurat, Anies Baswedan Ungkap Kapasitas Rumah Sakit di Fase Kritis
Seluruh usaha makanan seperti rumah makan diperbolehkan tetapi tidak boleh menerima pengunjung untuk makan di tempat "Hanya boleh menerima pesanan untuk dibawa pulang atau diantar," ujarnya.
Dalam masa PSBB kali ini, tempat ibadah akan melakukan penyesuaian. Tempat ibadah masih boleh membuka terbatas bagi warga setempat dengan menerapkan protokol yang sangat ketat. "Artinya, rumah ibadah raya, yang jamaahnya dari berbagai daerah, seperti Masjid Raya, belum boleh buka," kata Anies Baswedan.
