TEMPO.CO, Jakarta -Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan pihaknya telah meluncurkan program Operasi Yustisi penegakan pemakaian masker di seluruh Indonesia.
Masyarakat yang terjaring dalam razia ini akan mendapat tindakan tegas dari aparat gabungan.
"Hari ini kami launching Operasi Yustisi penegakan masker. Di situ ada polisi, TNI, Satpol PP, kejaksaan, hakim itu akan dilakukan pagi, siang, malam untuk masyarakat dengan sanksi yang tegas," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 10 September 2020.
Jika sebelumnya polisi tak dilibatkan secara langsung dalam operasi masker, dengan diluncurkannya operasi ini polisi akan terlibat langsung dalam penindakan. Gatot mengatakan salah satu lokasi yang pihaknya sasar dalam Operasi Yustisi adalah pasar.
"Kami harapkan menerapkan disiplin tapi tetap diarahkan oleh TNI Polri dengan cara-cara humanis," kata Gatot.
Untuk mengawali Operasi Yustisi, Gatot mengatakan pihaknya akan membagikan sebanyak 34,3 juta masker. Sebanyak 5 juta masker di antaranya akan dibagikan oleh Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Jakarta. Pembagian itu dilakukan secara simbolis dalam acara kampanye 'Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan dalam Rangka Operasi Yustisi Penggunaan Masker dan Pilkada 2020 yang Aman, Damai, dan Sehat'.
Dalam acara pembagian masker di Polda Metro Jaya, turut hadir Wakasad Letjen Moch Fachrudin, Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, perwakilan KPU, MUI, hingga Paslon Pilkada.
Baca juga : Senin Jakarta PSBB Total Lagi: Transportasi Dibatasi, Kegiatan Publik Disetop