TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa memanfaatkan izin usaha mikro dan kecil, yang diberikan pemerintah. "Relaksasi izin ini harus dimanfaatkan dengan baik. Jaga kepercayaan pelanggan," kata Anies dalam seremonial virtual pemulihan UMKM di Jakarta, Jumat, 11 September 2020.
Pemerintahan, kata Anies, menyadari bahwa efek pandemi telah berpengaruh terhadap semua sektor mulai dari kegiatan agama, sosial hingga ekonomi. Pemerintah berharap wabah bisa segera dikendalikan dan pandemi ini bisa lebih cepat berakhir.
Pemerintah, kata Anies Baswedan, telah berupaya untuk mengatasi pandemi ini dan memberikan bantuan untuk memulihkan ekonomi yang terkenda dampak. Pemerintah telah memberikan bantuan berupa relaksasi izin usaha dan permodalan. "Yang hari ini dapat akses modal dan perizinan semoga bisa berkembang dari usaha mikro, menjadi kecil, menengah dan menjadi besar."
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan pemerintah mempunyai beberapa terobosan untuk membantu UMKM dan koperasi yang menjadi sektor paling terdampak pandemi Covid-19. Pemerintah menyiapkan tiga hal untuk mengembangkan UMKM dan koperasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Langkah pertama adalah dengan memberikan relaksasi izin usaha kepada pelaku usaha mikro dan kecil. Kedua, memberikan akses permodalan berupa kredit dari Bank DKI. Ketiga, membentuk koperasi di kampung prioritas. "Ada 12 kampung yang mendapatkan pendampingan."
Sejak relaksasi izin diberikan pada 6 Juli hingga 8 September lalu, pemerintah telah mengeluar 43.950 izin usaha mikro dan kecil atau IUMK. Sebelum relaksasi ini dilakukan sejak Januari hingga Juni lalu, izin usaha yang keluar baru mencapai 6.952 IUMK. "Sampai sekarang sudah mencapai 50 ribu IUMK dengan omzet Rp 368 miliar."