TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan akan menggandeng tokoh agama dan dokter untuk mengedukasi warga Bogor.
Bima beralasan dari penelitian yang dilakukan Pemkot Bogor bersama Social Resilience Lab Nanyang Technological University, ada 16,45% warga Bogor yang percaya Covid-19 dibuat manusia dan 54,24% yang menjawab tidak tahu.
“Supaya warga Bogor paham Covid-19 ini nyata,” kata Bima Arya di Bogor, Jumat 11 September 2020.
Masih rendahnya pengetahuan warga Kota Bogor terhadap Covid-19 menjadi salah satu pertimbangan Bima Arya enggan menerapkan PSBB Total seperti Jakarta. “Bisa dibayangkan ketika tidak teredukasi, tidak paham Covid-19 lalu kita lockdown dan tidak ada bantuan secara ekonomi, tidak mungkin saudara-saudara ku,” kata dia
Sebelumnya, alih-alih PSBB Total, Bima Arya lebih memilih melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Kecil dan Komunitas atau PSBMK. “PSBMK on the track, PSBB tidak tepat,” tutur Bima.
RAFI ABIYYU