TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkap data bahwa warganya paling percaya dokter jika membicarakan soal Covid-19.
Di peringkat kedua, warga percaya kepada informasi yang diberikan tokoh agama atau pendeta. Kemudian di posisi ketiga pemerintah dan terakhir barulah selebritas.
"Ini kabar baik, artinya pejabat lebih dipercaya daripada selebritas dalam konteks Covid-19 ini," kata dia dalam diskusi virtual acara Prespektif Indonesia, Sabtu, 12 September 2020.
Baca juga : PSBB Total, Bima Arya: Warga Dipaksa di Rumah, Kita Bangu Ekonominya Bagaimana?
Bima tak merinci sumber data, metode, beserta jumlah respondennya. Dia melanjutkan penjelasannya, pemerintah harus merangkul dokter dan tokoh-tokoh agama untuk membantu mengedukasi warga seputar Covid-19.
Sebelum itu, beberapa publik figur menggaungkan suaranya di media sosial ihwal Covid-19. Misalnya, musisi Jerinx SID yang mengumbar Covid-19 adalah hasil konspirasi.
Kemudian penyanyi Erdian Aji Prihartanto atau Anji yang mewawancarai Hadi Pranoto. Hadi mengklaim menemukan obat herbal yang mampu menyembuhkan pasien Covid-19. Hasil wawancaranya diunggah ke Youtube Anji dan membuat gaduh.
Menurut Bima Arya, edukasi perlu dilakukan secara masif. Pemerintah Kota Bogor, dia melanjutkan, akhir-akhir ini tengah fokus mengedukasi warga. Sebab, Bima menganggap, edukasi begitu penting agar warga mematuhi apa yang diatur pemerintah.
"Kalau tidak (diberi edukasi), apapun langkah kami warga tidak akan nurut," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dia mengutarakan, sejumlah warga Kota Bogor yang ditemuinya mengaku tak pernah didukasi pemerintah. Namun, tiba-tiba aparat datang mengawasi dan menutup lapak usaha warga.
Dari kasus ini, Bima Arya lantas bertekad menguatkan pelaksanaan protokol kesehatan di wilayah sembari memberikan edukasi, bukannya menerapkan PSBB total seperti yang direncanakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.