TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD DKI Jakarta mendukung kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB secara ketat mulai Senin, 14 September 2020.
"Kami dari Fraksi PAN sepakat DKI perlu terapkan PSBB lagi. Bahkan dari jauh hari, saya sudah ingatkan DKI warning, harus segera dikunci lagi seperti sebelum-sebelumnya," kata Penasihat Fraksi PAN DPRD DKI Zita Anjani melalui keterangan resminya, Senin, 14 September 2020.
Zita menuturkan langkah PAN mendukung Gubernur DKI menerapkan kembali PSBB bukan hanya karena angka kasus positif Covid-19 di Ibu Kota semakin melonjak. Namun, PAN memikirkan kondisi tenaga kesehatan yang mulai rentan kelelahan mental dan tenaga. "Mereka garda terdepan kita dan saat ini sudah lampu merah," ujarnya.
Baca juga: PSBB, Anies Baswedan Bandingkan Kepatuhan Pedagang Pasar dan Pegawai Kantor
PAN mencatat dalam lima pekan terakhir penyebaran wanah semakin tak terkendali. Bahkan angka rasio positif telah mencapai 15 persen. Artinya setiap 100 orang yang diperiksa ditemukan 15 orang yang positif terpapar virus corona.
"Sedangkan Indonesia 16,4 persen. Itu artinya DKI menjadi penyumbang terbanyak untuk penyebaran Covid-19 di Indonesia."
Menurut dia, kondisi wabah tersebut yang membuat dasar Anjes mengambil langkah PSBB lagi. Menurut dia lagi, pembatasan sosial yang ketat bukan hal baru di Ibu Kota. Sebabnya, Pemerintah DKI sudah pernah menerapkan PSBB, dan masyarakat bisa melewatinya bersama.
.engutip dari laman corona.jakarta.go.id, kata dia, PSBB sejak 10 April sampai dengan 4 Juni lalu di Jakarta cukup efektif untuk mendatarkan kurva. Namun, ketika pembatasan sosial dilepas maka pagebluk ini semakin menjadi-jadi.
Lebih dari sepekan terakhir, penularan Covid-19 di Ibu Kota mencapai di atas 1.000 kasus per hari. Tenaga kesehatan pun mulai kewalahan menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.
"Yang perlu kita sadari, Nakes di DKI disiapkan tidak hanya untuk Covid-19 saja, masih ada pasien dengan penyakit lain yang harus ditangani juga, semuanya butuh perhatian yang sama.'
PAN mendorong Anies berfokus memikirkan tenaga kesehatan yang telah bekerja ekstra. Kesejahteraan dan jaminan keluarganya harus disiapkan. "Setiap hari mereka berangkat dan pulang selalu membawa resiko, sudah pasrah dengan nyawa asal orang lain selamat."