TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kedai dan warung nasi di Jakarta masih tetap melayani pembeli yang makan di tempat pada hari pertama PSBB Jilid 2. Seorang pemilik warung tegal atau warteg mengatakan tetap membiarkan pembeli makan di tempat karena khawatir kehilangan pelanggan.
Berdasarkan Pergub Nomor 88 Tahun 2020 tentang PSBB yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, restoran dan tempat makan diizinkan tetap buka namun hanya untuk pesan antar. Pembeli dilarang makan di tempat untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Tempo bertandang ke dua pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan dan Pusat untuk melihat kondisi di lapangan terkait hal ini, juga menilik beberapa kawasan tempat makan yang berada di sekitarnya.
Restoran dalam pusat perbelanjaan telah menerapkan peraturan dilarang makan di tempat, lain halnya dengan deretan warteg dan kedai nasi yang berjajar di gang samping Kuningan City.
Beberapa di antara warteg dan warung nasi Padang itu sudah memasang tulisan “hanya dibungkus” namun tak sedikit yang masih melayani pembeli makan di tempat. Tidak tampak kehadiran aparat Satpol PP maupun polisi untuk mengawasi protokol kesehatan PSBB di sana.
Baca juga: Langgar Jam Malam, Tiga Restoran di Puncak Bogor Disegel Satpol PP
Seorang pria pemilik warteg yang enggan menyebutkan namanya menyatakan sudah mengetahui pemberlakuan kembali PSBB di Jakarta, namun belum mendapat pengarahan dari aparat lingkungan setempat mengenai hal ini. |
Ia menjelaskan warungnya masih buka demi menjaga pemasukan yang sempat anjlok di masa awal pandemi. “Kami butuh jualan, kalau gak boleh makan disini nanti pelanggan pergi,” ujarnya.
Tampak kursi-kursi di dalam tempat makan tersebut dipadati pembeli. Tidak tampak pembatasan jarak antar mereka yang sedang makan.
Meski begitu, pria tersebut menegaskan warungnya taat protokol kesehatan. “Sudah rajin bersih-bersih, tiap habis makan kan kita lap meja kursinya,” ujarnya.
Di dalam warungnya terlihat beberapa pekerja kantor dari wilayah sekitar dan karyawan mall Kuningan City sedang bersantap. Meski mengetahui larangan makan di tempat pada masa PSBB, mereka sudah terbiasa makan di tempat itu sebelumnya. “Kebiasaan sih istirahat di sini, sekarang juga selalu bawa masker dan sanitizer,” kata seorang karyawan mall.
WINTANG WARASTRI | TD