TEMPO.CO, Bogor -Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menggandeng Ikatan Dokter Indonesia atau IDI untuk bergabung dengan tim edukasi.
Tim ini akan berkeliling memberikan pemahaman tentang pandemi Covid-19 kepada warga Bogor. Pasalnya, dari penelitian yang dilakukan Pemkot Bogor bersama Social Resilience Lab Nanyang Technological University, ada 16,45% warga bogor yang percaya Covid-19 dibuat manusia dan 54.24% yang menjawab tidak tahu.
Baca juga : Perpanjang PSBM, Bima Arya Batasi Aktivitas Warga Hingga Tingkat RT dan RW
“Kita akan libatkan dokter dalam unit edukasi yang dikomandani oleh Ketua IDI. Unit edukasi iniilah yang gencar berkeliling. Menurut kita pondasinya (penanganan Covid-19 di Kota Bogor) adalah edukasi,” kata Bima Arya di teras Balaikota Bogor, Senin 14 September 2020.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kota Bogor, Zainal Arifin mengatakan pihaknya telah mendaftarkan 100 dokter untuk ikut menunjang operasi Pembatasan Sosial Berskala Mikro hingga 28 September 2020.
“Kita evaluasi periminggu, kalau memangg perlu penambahan akan kita tambah,” kata dia di teras Balaikota Bogor, Senin 14 September 2020.
Menurut Zainal, dokter yang terdaftar saat ini akan mengawasi apakah tempat yang mengudang keramaian sudah menerapkan protokol kesehatan. “Kalau belum kita berikan edukasi, termasuk dengan pengunjungnya,” kata dia.
Kafe menjadi salah satu titik yang fokus diawasi oleh unit edukasi. “ Karna café banyak yang buka masker,” kata dia.
RAFI ABIYYU | DA