TEMPO.CO, Jakarta - Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengadakan inspeksi mendadak (sidak) ke dua titik di kawasan SCBD, salah satunya di mal Pacific Place Jakarta, Selasa sore. Selain sidak di Pacific Place, Riza juga mendatangi Electronic City di SCBD.
Dalam kesempatan itu, beberapa karyawan mal diajak mengikuti swab test atau tes usap di mobil yang sudah disediakan Pemprov DKI Jakarta. Ada dua karyawan lobby mal yang mengikuti tes swab itu.
M. Ichsan adalah satu di antaranya. Sehari-hari Ichsan bekerja sebagai penerima tamu di pusat perbelanjaan tersebut. “Saya sedang jaga di konter seperti biasanya, dan pak Wagub langsung bertanya, ‘mau tidak swab?’ Akhirnya saya sukarela,” kata Ichsan kepada Tempo, Selasa, 15 September 2020.
Tes itu dilakukan untuk memastikan bahwa karyawan manajemen Mal Pacific Place Jakarta bebas dari Covid-19. Dia dan seorang kawannya dites sebagai sampling.
Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Mal Pacific Place Dadang S. membenarkan hal tersebut. Ditemui usai sidak di area pintu masuk mall, ia mengapresiasi upaya sampling tersebut sebagai pembuktian dari jajaran karyawan manajemen Pacific Place.
“Memang tesnya difasilitasi dari Pemprov DKI. Harapannya jangan sampai tertukar, karena dampaknya kalau sampai tertukar dengan yang reaktif otomatis kami sebagai perwakilan dari manajemen akan dirugikan,” kata Dadang.
Menurut Dadang, pihak mal tidak memprediksi bakal disidak oleh Wagub DKI Ahmad Riza Patria. Dia mengklaim pengelola mal sudah berkomitmen menaati Peraturan Gubernur sejak masa PSBB awal ke Transisi hingga akhirnya PSBB kembali pada 14 September 2020.
“Kita sudah sosialisasi kepada tenant untuk melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh gubernur, alhamdulillah dari hasil sidak yang dilakukan tadi tidak terlalu banyak finding karena memang sejak sebelumnya kita sudah siapkan, seperti yang disarankan oleh Pak Wagub yaitu QR code.”
Mengenai QR code, Dadang mengatakan mallnya sebelumnya menyediakan layanan tersebut di pintu masuk agar para pengunjung dapat mendata diri sebelum memasuki gedung. Namun setelah ditinjau kembali oleh manajemen, proses pendataan diri ternyata memakan cukup waktu, sehingga menyebabkan antrean panjang pengunjung.
“Kalau antrean terlalu padat, itu khawatir juga kita adanya risiko paparan. Itu tidak kita kehendaki, akhirnya kita hold dulu,” ujarnya.
Dalam sidak penerapan PSBB itu, Wagub DKI Riza Patria merekomendasikan penggunaan fasilitas QR Code guna memudahkan tracing atau pelacakan. “Tadi ada masukan dari Pak Wagub, kemungkinan besar dalam waktu dekat kita akan realisasikan,” kata Dadang.
WINTANG WARASTRI | TD