TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI Tugas Ratmono memastikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, masih sanggup menerima pasien. Tingkat hunian di RS Darurat Covid-19 itu masih pada kisaran 40 persen hingga 60 persen.
"Rumah Sakit Darurat Covid-19 Kemayoran Wisma Atlet saat ini dihuni 1.740 pasien. Masih bisa menerima pasien cukup banyak," kata Kapuskes TNI itu dalam akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Rabu 16 September 2020.
Selaku koordinator RS Darurat Wisma Atlet, TNI menyiapkan empat menara sebagai tempat isolasi orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala dan pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG) dilisolasi di Menara 5. Tingkat hunian di Menara 5 baru 40 persen. Sedangkan pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang dirawat di Menara 6 dan Menara 7, dengan tingkat hunian rata-rata 60 persen.
"Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet masih cukup untuk melayani masyarakat, khususnya yang ada di DKI Jakarta," kata Tugas.
Baca juga: Wali Kota Jaktim Minta Warganya yang Terpapar Covid-19 Diisolasi di Wisma Atlet
Perawatan pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang memiliki fasilitas perawatan pasien di rumah sakit, dengan dokter umum dan dokter spesialis paru yang siap melayani pasien.
"Pelayanan yang disiapkan sudah sesuai prosedur medis untuk mempercepat pemulihan. Juga sudah disiapkan kemungkinan perawatan bila kondisi pasien memburuk sebelum dirujuk ke rumah sakit rujukan," ujarnya.
Para tenaga kesehatan dan tenaga pendukung di Wisma Atlet Kemayoran bekerja sama untuk memberikan pelayanan bagi pasien. Beban kerja diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelelahan di kalangan tenaga kesehatan dan tenaga pendukung.
Koordinator Operasional Kesehatan Kodam Jaya Kolonel CKM Stefanus Dony mengatakan terdapat 2.614 tempat tidur untuk pasien dengan gejala ringan hingga sedang dan 3.116 tempat tidur untuk isolasi positif Covid-19 tanpa gejala di Wisma Atlet. "Untuk isolasi dipersiapkan menara 4 dan menara 5. Yang difungsikan baru menara 5 karena menara 4 masih perlu perbaikan dan pemasangan instalasi untuk kenyamanan pasien," katanya.