TEMPO.CO, Jakarta - Kasus positif Covid-19 di Kota Bogor hampir menyentuh angka seribu hingga Kamis kemarin. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan Kota Bogor masih berstatus zona merah karena penularan Covid-19 yang terus meningkat.
"Setiap hari ada warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif sehingga selalu ada penambahan kasus positif Covid-19," kata Dedie di Bogor, Kamis 17 September 2020.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor itu, menjelaskan hingga saat ini Bogor masih berstatus zona merah berdasarkan 14 indikator dari GTPP Provinsi Jawa Barat dan GTPP Nasional.
Kasus positif Covid-19 Kota Bogor sampai saat ini sudah mencapai 964 kasus, atau hampir seribu kasus. Akibat peningkatan kasus ini, rumah sakit mulai kerepotan menampung pasien Covid-19.
Dari 21 rumah sakit di Kota Bogor, hanya delapan RS rujukan Covid-19 yang memiliki ruang isolasi. Dari delapan rumah sakit tersebut, hanya tiga rumah sakit yang bisa menangani pasien Covid-19 gejala berat.
Baca juga: Ridwan Kamil: Kota Depok, Bogor, Cimahi, dan Kabupaten Bekasi Masuk Zona Merah
Menurut Dedie, tidak semua rumah sakit bisa menangani Covid-19 karena ada fasilitas yang harus dipenuhi, misalnya ruang isolasi bertekanan negatif yang dilengkapi alat HEPA Filter agar ruangan tidak terkontaminasi virus, ketersediaan sarana prasarana kesehatan, terutama ventilator yakni alat bantu pernapasan.
Di RSUD Kota Bogor, misalnya, memiliki 120 tempat tidur tetapi hanya memiliki tujuh ventilator untuk pasien positif Covid-19 gejala berat yang membutuhkan. "Jadi, kondisi ini tidak mudah karena pandemi ini kita alami secara bersama, dan kebutuhan peralatan juga dibutuhkan bersama. Hal ini membuat produsen alat kesehatan dari berbagai negara menjadi kerepotan," katanya.