TEMPO.CO, Jakarta -Bus sekolah milik DKI Jakarta paling tidak dibersihkan dua kali setelah melakukan satu perjalanan ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta untuk mengantar pasien positif Covid-19.
Begitu juga dengan sopir bus yang ditugaskan antar-jemput pasien harus memakai baju hazmat, kacamata pelindung, dan masker bedah.
"APD (alat pelindung diri) full set," kata seorang sopir bus, Luswanto, saat dihubungi, Jumat, 18 September 2020.
Pemerintah DKI Jakarta mengoperasikan tujuh bus sedang dan tiga elf untuk antar jemput positif Covid-19. Total ada 15 sopir yang tak cuma ditugaskan menjemput pasien, tapi juga tenaga medis.
Tempat penjemputan sesuai dengan permintaan puskesmas atau rumah sakit terkait atau titik yang sudah ditentukan Dinas Kesehatan DKI. Sopir berangkat dari pool bus sekolah di kawasan Jakarta Timur berlanjut ke titik penjemputan dan membawa penumpang ke Wisma Atlet.
Di tempat penjemputan, sopir baru mengenakan APD lengkap. APD itu boleh dipakai dengan tangan sendiri atau orang lain, tanpa perlu dibantu tenaga medis.
Selanjutnya, pengemudi lekas mengantarkan pasien Covid-19 ke tempat isolasi di Wisma Atlet. Setelah pasien didata dan sudah masuk ke Wisma Atlet, bus sekolah bersiap menuju Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Luswanto berujar, bus bakal dibersihkan dengan sinar ultraviolet dan dijemur di RSPI Sulianti selama kurang lebih dua jam. APD pengemudi pun harus dilepas oleh tenaga medis. Sambil menunggu bus, pengemudi ikut disterilisasi dengan uap lalu mandi. Pakaian mereka juga akan dicuci di RSPI Sulianti.
"Dicuciin, dibungkus dengan plastik kuning punya medis, enggak boleh dibuka kecuali di rumah langsung dicuci lagi," jelas bapak tiga anak ini.
Usai melewati proses itu, barulah sopir bisa kembali ke pool bus sekolah di kawasan Jakarta Timur. Sesampainya di pool ada tahap sterilisasi lagi. Bus akan kembali disemprot dengan disinfektan lalu dijemur 24 jam.
"Tapi kalau lagi padet begini, mau enggak mau habis disemprot ditungguin 2-3 jam, jalan lagi," jelas pria 29 tahun itu.
Sopir juga wajib mandi dan ganti pakaian yang kedua kalinya sebelum istirahat. "Lebih baik kehabisan sabun (mandi) daripada terinfeksi," tuturnya.