TEMPO.CO, Jakarta - Suara dentuman yang didengar warga di sebagian Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Minggu malam, 20 September 2020 bukan pertama kalinya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menduga dentuman ini bersumber dari petir, bukan aktivitas seismik gempa.
Dentuman juga pernah terdengar pada Sabtu dinihari, 11 April 2020. Waktu itu, Tempo menghimpun informasi dari warga yang tinggal di Cempaka Putih, Jakarta Pusat mengaku menangkap suara dentuman beberapa kali. Salah satunya warga Cempaka Sari II, Yuliani.
Baca Juga: Dentuman Misterius Kembali Terdengar Subuh, Warga Jakarta: Banyakin Istigfar Dah
"Suaranya kayak tembakan di langit, tapi jauh kedengerannya, samar-samar," kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 April 2020.
Sejumlah warganet juga ramai membicarakan dentuman itu. Mereka mengklaim mendengar dentuman dari rumah masing-masing di kawasan Depok dan Jakarta Selatan.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hendra Gunawan memastikan, dentuman tersebut bukan bersumber dari erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat malam, 10 April 2020 itu hanya mengeluarkan semburan dengan tinggi sekitar 500 meter, bukan letusan eksplosif. Hendra mengutarakan, semburan tidak menimbulkan bunyi dentuman.
"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," jelas dia.