TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia mencatat jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) pada masa PSBB jilid dua hari ini makin menurun dibandingkan Senin lalu.
VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba menyebut berdasarkan data tiket elektronik pada Senin pagi pukul 07.00, jumlah penumpang KRL sebanyak 61.488 orang. “Berkurang 2 persen dibandingkan Senin pekan lalu pada kurun waktu sama yang sama berjumlah 62.497 orang,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 21 September 2020.
Menurut Anne, stasiun KRL yang mencatat penurunan jumlah pengguna di antaranya adalah Stasiun Citayam dengan 4.239 pengguna atau turun 11 persen dibandingkan waktu yang sama pekan lalu, Stasiun Bekasi 3.276 pengguna atau turun 5 persen, dan stasiun Depok dengan 2.942 pengguna atau turun 3 persen.
Meski begitu, ada beberapa stasiun yang justru mencatat peningkatan jumlah penumpang. Misalnya adalah Stasiun Bogor dengan 6.181 pengguna atau meningkat 7 persen dan Stasiun Rangkasbitung 2.142 pengguna atau naik 5 persen.
Anne menyebutkan selama sepekan penerapan PSBB jilid kedua di Jakarta pengguna KRL mengalami penurunan. Menurut dia, di pekan terakhir masa PSBB transisi tercatat rata-rata pengguna 369.728 orang per hari. Pada pekan pertama penerapan PSBB jilid dua hanya tercatat 298.385 pengguna per hari. “Mengalami penurunan sekitar 21 persen.”
Baca juga: Mayoritas Penumpang KRL Siap Tak Pakai Masker Scuba dan Buff di Kereta, Sebab..
PT KCI telah melakukan rekayasa pola operasi KRL sehingga kini beroperasi mulai pukul 04.00-20.00, mulai Sabtu, 19 September 2020. Kereta pemberangkatan pertama memasuki wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 05.00 dan kereta terakhir meninggalkan Ibu kota sekitar pukul 19.00.
Dengan rekayasa pada saat PSBB Jilid 2 ini, KCI mengoperasikan 933 perjalanan KRL per hari, berkurang dari sebelumnya 975 perjalanan. “Namun rekayasa operasi ini tidak mengubah frekuensi perjalanan KRL pada jam sibuk pagi dan sore hari,” kata Anne.