TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta M. Insyaf mengatakan pemerintah telah meminta setiap posko pengungsi banjir tetap menerapkan protokol kesehatan 3M. Protokol kesehatan 3M adalah menggunakan masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.
"Tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan. Kami mengimbau tetap memakai masker, menjaga jarak dan disiapkan untuk cuci tangan," kata Insyaf melalui pesan singkat, Selasa, 22 September 2020. "Sudah dikoordinasikan oleh wilayah terdampak (penerapan protokol kesehatan)."
Baca Juga: 49 RT dan 23 Jalan di Jakarta Terendam Banjir Hingga Selasa Pagi Ini
Pemerintah telah mendirikan posko pengungsian untuk menampung warga yang rumahnya diterjang banjir. Salah satu posko pengungsian yang telah didirikan berada di Mushola Riyadhul Saadah, Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat. Total ada empat posko pengungsian yang telah didirikan.
"Ada 15 pengungsi di sana dari data pukul 06.00," ujarnya. Selain itu, BPBD mencatat ada 49 RT tergenang banjir. Sejumlah ruas jalan pun masih tergenang banjir berkisar 10-30 cm. Hingga pagi ini masih ada 23 jalan yang tergenang banjir. "Sebagian telah surut."
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta perangkat daerah menyiapkan penampungan dengan protokol Covid-19 untuk warga bila terjadi banjir di Ibu Kota akibat hujan lebat pada Senin, 21 September 2020.
“Kali ini agak berbeda karena tempat penampungannya harus memasukkan protokol kesehatan Covid-19,” kata Anies saat meninjau beberapa lokasi di Jakarta dalam rekaman suara yang dikirimkan Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin petang, 21 September 2020.
Anies mengimbau pos-pos penampungan korban banjir mengutamakan prinsip jaga jarak fisik. Dia juga meminta pihak-pihak terkait menyediakan perlengkapan kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona, seperti masker.
IMAM HAMDI | FRANCISCA CHRISTY ROSANA