TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunus Miko Wahyono meminta pemerintah mewaspadai penularan Covid-19 di lokasi pengungsi banjir. Menurut dia, kerapatan warga yang berada di pengungsian berisiko tinggi terhadap penularan virus corona.
"Saat banjir ini yang sangat harus diwaspadai adalah lokasi penampungan korban banjir. Jika tidak diantisipasi bisa terjadi transmisi penularan virus dengan mudah," kata Tri saat dihubungi, Selasa, 22 September 2020. "Bahkan bukan cuma virus corona, penyakit lain juga berpotensi."
Baca Juga: Begini Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Ungkap Penyebab PSBB Transisi Gagal
Tri meminta pemerintah segera menyusun protokol kesehatan untuk lokasi pengungsian. Jumlah pengungsi di setiap tenda harus dibatasi agar tidak terjadi kerumunan. "Lokasi pengungsian juga harus ada pengawasnya," ujarnya.
Menurut Tri, potensi penularan virus corona saat musim hujan dan kemarau sama-sama tinggi. Sebabnya transmisi virus ini bisa melalui udara maupun sentuhan. "Selama jaga jarak dan menggunakan masker potensi penularan masih bisa dicegah."
Tri menyarankan pemerintah juga memberikan masker para pengungsi dan menyediakan tempat mencuci tangan di tempat pengungsian. "Jangan sampai tempat pengungsian jadi klaster. Pemerintah harus menyiapkan protokol kesehatan dengan baik untuk menghadapi banjir musiman ini," ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mencatat penambahan lokasi dan pengungsi imbas banjir Jakarta hari ini, 22 September 2020. Juru bicara BPBD DKI M. Insyaf mengatakan hingga pukul 09.00, jumlah lokasi banjir di Ibu Kota mencapai 56 rukun tetangga (RT) dengan ketinggian berkisar 10 cm sampai 1 meter.
"Posko pengungsian berkurang dari empat menjadi dua lokasi," kata Insyaf melalui keterangan tertulisnya. Posko pengungsian berada di Mushola Riyadhul Saadah, Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat dan Rusunawa Pengadegan, Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan. "Total pengungsi mencapai 38 orang."
Pada pukul 06.00, jumlah RT yang terdampak banjir mencapai 49 RT dan pengungsi 15 orang. Sedangkan jumlah ruas jalan yang tergenang hingga siang ini tinggal 10 jalan. "Sudah berangsur surut," ujarnya.