TEMPO.CO, Depok- Pemerintah Kota Depok mengaku masih mendekati kalangan perhotelan untuk bisa mejadi lokasi alternatif isolasi pasien Covid-19 setelah okupansi di rumah sakit rujukan hampir penuh. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan, dari beberapa hotel yang dihubungi, baru satu hotel yang bersedia menjalin kerjasama yakni Wisma Makara Universitas Indonesia.
“(Hanya) dia (Wisma Makara UI) yang respon tawaran kami,” kata Nova dikonfirmasi, Rabu 23 September 2020.
Wisma yang berada di dalam lingkungan kampus UI itu akan digunakan Pemkot Depok sebagai isolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) dan pasien gejala ringan. ”Ada 120 tempat tidur,” kata Nova.
Kepala Biro Humas dan KIP UI, Amelita Lusia mengatakan, permintaan Wisma Makara sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 sedang didiskusikan oleh pimpinan. “Hingga hari ini, permintaan itu sedang didiskusikan dengan seksama di level pimpinan UI.”
UI akan mendukung kebijakan pemerintah jika dirasa itu terbaik untuk mengentaskan persoalan Covid-19. “Prinsipnya UI akan selalu mendukung program pemerintah khususnya dalam hal penanganan pandemi Covid-19,” kata Amel.
Jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok masih terus meningkat, pada hari Selasa 22 September 2020 kasus terkonfirmasi positif telah mencapai 3439 atau melonjak 102 kasus dari hari sebelumnya.
Dari total kasus itu, 2419 diklaim sembuh, 115 meninggal dunia dan sisanya 905 masuk dalam kasus aktif alias masih dalam penanganan. Dengan terus melonjaknya kasus, okupansi di 19 rumah sakit rujukan di Kota Depok sudah di atas 70 persen atau hampir penuh, sehingga pemerintah kota memutar otak untuk mencari alternatif lain salah satunya melobi hotel.