TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan anggaran banjir di Ibu Kota tersisa Rp 1,2 triliun setelah dilakukan realokasi anggaran untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
Awalnya pemerintah DKI menganggarkan Rp 2,2 triliun tahun ini.
"Anggaran penanggulangan banjir yang dari APBD dipotong 1 triliun untuk penanggulangan pandemi Covid-19," kata Juaini di Balai Kota DKI, Rabu, 23 September 2020.
Baca juga : Ingatkan Anies Baswedan, DPRD: Jangan Pelit Keluarkan Anggaran Banjir Jakarta
Juaini menuturkan pemerintah bakal menambah anggaran banjir tahun ini dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur. Dinas Sumber Daya Air mengajukan Rp 5,2 triliun dari pinjaman PT SMI untuk menanggulangi banjir di DKI. Anggaran 5,2 triliun itu bakal digunakan untuk penanggulangan banjir selama tiga tahun.
Pemerintah DKI mendapatkan pinjaman dari PT SMI untuk program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 12,5 triliunan. Pinjaman akan diberikan bertahap selama dua tahun.
Anggaran tambahan dari pinjaman itu diperkirakan bakal digunakan tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun. Pinjaman tersebut bisa digunakan untuk menutupi anggaran penanggulangan banjir yang direalokasi untuk penanggulangan Covid-19.
Juaini menuturkan anggaran pinjaman itu nantinya bakal digunakan untuk pembebasan lahan dan pembangunan sumur resapan. "Untuk sumur resapan kalau tidak salah cuman Rp 7 miliar," ujarnya. "Sekarang kami menunggu anggaran itu cair."