TEMPO.CO, Bogor - Warga di bantaran Kali Ciliwung diminta waspada karena tinggi muka air (TMA Bendung Katulampa sudah 80 sentimeter atau berstatus siaga IV. Kepala Koordinator Sub Pintu Air Katulampa Andi Sudirman mengatakan TMA 80 sentimeter itu sudah bertahan sejak Ahad petang pukul 17.30 hingga malam.
"Air bertahan karena cuaca di Puncak masih hujan intensitas sedang, kami warning dari sekarang," kata Andi melalui sambungan telepon, Ahad 27 September 2020.
Andi mengatakan Bendung Katulampa diprediksi akan bertahan siaga IV hingga hujan reda, sebab lonjakan air tidak seperti pada Senin 21 September lalu. Pada saat itu, hujan deras di Bogor dan Puncak menyebabkan TMA Katulampa tembus siaga I hanya dalam 30 menit.
Kendati demikian, Andi mengimbau warga bantaran Kali Ciliwung untuk siap siaga dan waspada. "Kita kan tidak tahu hujan, tapi dilihat ini masih stagnan," kata Andi.
Menurut Andi, penyebab banjir di bagian hilir mulai dari Kota Bogor, Depok dan Jakarta, tergantung dari cuaca di wilayah sekitarnya juga, tak hanya di Bogor dan Puncak. Artinya, hujan yang cenderung terus mengguyur kawasan hulu bisa menyebabkan banjir jika hujan pun rata di kawasan hilirnya.
"Selain itu kita juga lihat posisi air laut, pasang apa tidak. Jika pasang maka genangan akan terjadi," kata Andi.
Baca juga: Bendung Katulampa Siaga 1, Warga Jakarta Diminta Siaga Banjir
Kepala Taruna Siaga Bencana atau Tagana Kabupaten Bogor Taufiq mengingatkan kepada warga Bogor untuk waspada bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor sebab hujan yang terus mengguyur secara merata di wilayah Bogor.
Taufiq menyebut, memang belum diketemukan atau belum ada laporan bencana akibat hujan sejak sore tadi. "Pokoknya memasuki musim penghujan ini warga harus tanggap bencana, terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai atau tebingan yang kemiringannya ekstrem," kata Taufiq.
Pada 21 September lalu, TMA Bendung Katulampa mencapai 240 sentimeter atau siaga 1. Akibatnya, sebagian wilayah Jakarta terendam banjir luapan Kali Ciliwung.
M.A MURTADHO