TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat Ibu Kota mengalami inflasi sebesar 0,02 persen pada September 2020. Kepala BPS DKI Buyung Airlangga mengatakan, angka ini naik dibandingkan kondisi satu bulan sebelumnya yang deflasi minus 0,1 persen.
"Kalau kita lihat pada month to month khusus September ini memang terjadi kenaikan dibandingkan dengan Agustus di mana Agustus terjadi deflasi minus 0,1 persen dan sekarang inflasi 0,02 persen," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis, 1 Oktober 2020.
Buyung menjelaskan inflasi Jakarta di sepanjang September 2020 diikuti dengan kondisi daerah penyangga. Data menunjukkan, dua kota mengalami inflasi, yaitu Bogor (0,11 persen) dan Depok (0,02 persen). Sementara dua kota lainnya deflasi, yakni Tangerang (minus 0,07 persen) dan Bekasi (minus 0,03 persen).
BPS DKI membandingkan inflasi ini dalam tiga kerangka waktu, yakni dari bulan ke bulan, year on year (yoy), dan akumulatif Desember 2019-September 2020. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, inflasi DKI pada bulan ini menurun. Pada September 2019, BPS mencatat inflasi DKI sebesar 1,76 persen.
Baca juga: BPS Jakarta Utara Kerahkan 1.062 Petugas untuk Sensus Penduduk 2020
Selanjutnya, dalam kurun waktu Desember 2019-September 2020, terjadi inflasi di Ibu Kota sebesar 1,05 persen. Buyung menuturkan, DKI berada pada urutan ke-31 dari 34 kota di Indonesia yang mengalami inflasi.
Menurut dia, BPS menyurvei 90 kota sehubungan dengan tingkat inflasi. Hasilnya bahwa 34 kota mengalami inflasi dan 56 lainnya deflasi. "Dari 34 kota yang mengalami inflasi itu, DKI Jakarta menempati urutan ke-31," ucap dia.