TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan, per hari ini tercatat sekitar 53 pasien Covid-19 di Ibu Kota tidak bergejala. Menurut dia, angka ini naik dari sebelumnya dengan persentase orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 50 persen. Dia tak merinci periode waktunya.
"Memang betul dari kasus aktif harian per 1 Oktober ini tanpa gejala sekitar 53 persen," kata dia dalam diskusi virtual yang disiarkan di akun YouTube BNPB Indonesia, Kamis, 1 Oktober 2020.
Baca Juga: 3 Hotel di Jakarta Siap Tampung Pasien Covid-19 Tanpa Gejala, Apa Saja?
Widyastuti melanjutkan, tingkat kesembuhan pasien mencapai 81,8 persen. Data Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan tingkat kesembuhan pasien di Jakarta adalah yang tertinggi.
Walau begitu, dia berujar, masyarakat harus tetap waspada. Hal ini mengingat angka kematian pasien Covid-19 di Ibu Kota mencapai 2,3 persen. Sementara persentase pasien positif atau positivity rate dalam sepekan terakhir adalah 10,3 persen. Untuk persentase kumulatif sejak Maret hingga kini 7,9 persen.
Angka ini memang menurun ketimbang pekan-pekan sebelumnya. Positivity rate DKI dalam sepekan sempat menyentuh 12-15 persen. Padahal, World Health Organization menetapkan standar agar positivity rate tak melebihi 5 persen.
"Di satu sisi kami optimistis karena bisa sembuh, tapi satu sisi tetap waspada," ucap dia.
Jumlah pasien Covid-19 di Jakarta terus bertambah setiap harinya. Rata-rata penambahan di atas seribu orang per hari. Tempat tidur isolasi di rumah sakit pun mulai menipis.
Pemerintah pusat dan DKI lantas bekerja sama untuk menyediakan tempat isolasi, salah satunya hotel dan penambahan tower di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mewajibkan pasien OTG yang tidak memiliki rumah besar untuk diisolasi di fasilitas milik pemerintah.