TEMPO.CO, Jakarta -Jumlah volume tanah yang digali oleh Cai Changpan untuk kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kota Tangerang setara dengan isi dua truk sampah atau dump truck.
Adapun panjang lubang yang berada di bawah tempat tidurnya itu adalah 30 meter dengan kedalaman dua meter dan berdiameter seukuran tubuh orang dewasa.
"Dengan hitung diameter 2,5 dan panjang 30 meter itu cukup banyak (tanah galiannya). Jika dihitung bak dump truck bisa hampir 2 dump truck," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Jumat, 2 Oktober 2020.
Baca juga: Cerita Narapidana Kabur Cai Changpan Miliki Alat-alat Buat Gali Lubang
Dalam sehari, Yusri mengatakan Cai Changpan hanya mengambil dua kantong plastik saja dan membuangnya ke tempat sampah. Hal itu untuk menghindari kecurigaan petugas Lapas. Kegiatan mengeruk tanah itu ia lakukan secara rutin selama delapan bulan.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan teman satu selnya, narapidana kabur itu bekerja menggali lubang hanya pada malam hari, yakni pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.
"Kalau dilihat kondisi (aman dari penjaga), tempat tidur dia geser baru dilubangi. Setelah sudah gali tanah dia tutup lagi pakai tempat tidur 2 tingkat. Itu dia lakukan selama 8 bulan," kata Yusri.
Cai Changpan sebelumnya melarikan diri dari Lapas Kelas 1 Tangerang pada Senin 14 September 2020 dini hari pukul 02.30.
Lubang yang digali menggunakan sekop kecil, obeng, dan pahat tembus ke gorong-gorong luar Lapas. Polisi menduga Cai mendapatkan peralatan itu dari lokasi proyek pembuatan dapur di dalam Lapas. Petugas jaga baru mengetahui tahanannya kabur 11 jam setelah kejadian.
Sejumlah petugas Lapas dan saksi di sekitar penjara sudah diperiksa oleh polisi. Istri dan anak Cai Changpan yang tinggal di Tenjo, Bogor, pun sudah diperiksa. Ia diketahui sempat mengunjungi keluarganya usai kabur dari penjara.