TEMPO.CO, Jakarta - Kasat Reskrim Polres Kabupaten Bekasi AKBP Dwi Prasetya mengatakan dua pemulung yang menjadi korban pemukulan balok di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mengaku kehilangan uang hingga ratusan ribu rupiah. Meskipun begitu, Dwi mengatakan polisi belum bisa menjadikan keterangan korban sebagai patokan karena masih berubah-ubah.
"Waktu ditanya kehilangan uang kira-kira berapa, pertama jawab misal Rp 600 ribu, kedua jawab Rp 100 ribu, jadi masih ngelantur, kami belum pakai jadi patokan," ujar Dwi saat dihubungi, Jumat, 2 Oktober 2020.
Baca Juga: Viral Dua Pemulung di Bekasi Dihantam Balok Saat Tidur, Satu Tewas
Selain itu, kepolisian juga masih kesulitan mengorek informasi mengenai kronologi hingga identitas korban. Sebab walau sudah melewati masa kritis, kondisi korban belum stabil.
"Korban belum bisa dimintai keterangan, masih ngelantur ngomongnya, masih berubah-ubah. Hasil identitasnya aja itu kami tahu dari sidik jari," kata Dwi.
Mengenai identitas korban, Dwi belum mau membeberkannya. Ia hanya memastikan korban selamat masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi. Sedangkan untuk korban lainnya tewas di lokasi.
Video perampokan dua pemulung itu viral setelah diunggah akun Instagram @warung_jurnalis pada Kamis, 1 Oktober 2020. Dalam catatan waktu di dalam video CCTV, kejadian itu terjadi pada Selasa, 29 September 2020 pukul 03.47 WIB.
Saat mereka tengah tidur dengan mengemper di halaman toko, dua pelaku yang diduga juga pemulung datang dengan menenteng karung. Masing-masing dari pelaku kemudian menghantamkan balok ke arah kepala dua korban yang masih terlelap.
Usai memastikan korbannya tak berdaya, para pelaku merogoh tubuh korban dan mencari barang di gerobak mereka. Setelah mendapatkan yang dicari, kedua pelaku meninggalkan kedua korban.
Dwi mengatakan identitas kedua pelaku masih dalam pencarian. Sedangkan untuk barang bukti balok, Dwi mengatakan telah dibawa kembali oleh para pelaku usai melakukan kejahatan. "Di CCTV kan dimasukin ke karung itu baloknya," kata dia.