TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengatakan kasus Covid-19 di tiga kelurahannya masih mengalami peningkatan meski sudah tiga pekan PSBB. Peningkatan kasus positif Covid-19 hanya ditemukan di 3 kelurahan itu, sedangkan wilayah lain mulai terkendali.
"Masih ada 18 RW yang masuk Wilayah Pengendalian Khusus. Perkembangan terbaru yang agak naik kasusnya itu di Cempaka Putih Barat, Karet Tengsin dan Kartini," kata Bayu Meghantara di kantornya, Jumat 2 Oktober 2020.
Peningkatan kasus Covid-19 itu berasal dari hasil penelusuran yang gencar dilakukan selama PSBB. "Di Jakarta Pusat sering melakukan tracing dan active case finding. Jadi kasus yang naik itu ditemukan dari situ," ujar Bayu.
Menurut Bayu, secara keseluruhan Incidence Rate (IR) atau laju infeksi penularan Covid-19 di Jakarta Pusat pada minggu ketiga PSBB menunjukkan hasil yang baik. Incidence Rate adalah frekuensi kasus baru di suatu tempat pada waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terinfeksi penyakit itu.
Baca juga: Ridwan Kamil Berkantor di Depok Pekan Depan Tangani Trend Kasus Covid-19 Bodebek
Pada saat ini IR Covid-19 Jakarta Pusat turun 0,01. Bayu berharap angka IR itu terus turun hingga di bawah angka 1.
"IR terbaru, setelah kemarin dari angka 1,14 jadi 1,1 itu sekarang turun lagi. Sekarang IR-nya jadi 1,09. Kita harapkan di evaluasi terbaru ini bisa turun lagi," kata Bayu.
Situs corona.jakarta.go.id menunjukkan kategori RW rawan Covid-19 terbanyak terdapat di Jakarta Pusat dengan 18 RW rawan. Berikutnya Jakarta Selatan dengan 9 RW rawan, Jakarta Timur (5), Jakarta Barat (4), Jakarta Utara (3) dan Kabupaten Kepulauan Seribu dengan 1 RW rawan.
Lokasi karantina kasus Covid-19 terbanyak juga berada di Jakarta Pusat dengan 49 lokasi karantina. Berikutnya di Jakarta Timur (17), Jakarta Selatan dan Jakarta Barat dengan 15 titik lokasi karantina, Jakarta Selatan (10) dan Kabupaten Kepulauan Seribu (4).