TEMPO.CO, Jakarta - Warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur, mengatakan wilayahnya bebas banjir sejak ada sodetan Kali Sunter yang terhubung ke Waduk Tiu. Sodetan itu mengurangi potensi banjir Cipinang yang kerap terjadi akibat luapan Kali Sunter.
"Alhamdulillah enggak banjir lagi kok sekarang sejak ada sodetan itu," kata warga RW 12 Cipinang Melayu, Septian di Jakarta, Ahad 4 Oktober 2020.
Septian mengatakan banjir Cipinang kerap terjadi akibat luapan Kali Sunter saat terjadi hujan deras. Namun pada Sabtu kemarin, kawasan itu bebas banjir meski Tinggi Muka Air (TMA) Kali Sunter 190-200 sentimeter atau berstatus Siaga 2.
Ketua RW 04 Cipinang Melayu Irwan Kurniadi mengatakan, sebelum ada sodetan, permukimannya selalu terendam banjir jika Kali Sunter sudah siaga 2.
"Permukiman warga di RW 03 dan RW 04 yang biasanya terdampak banjir luapan Kali Sunter, sampai pagi tadi bebas banjir, padahal debitnya tinggi," katanya.
Kali Sunter Hulu berstatus siaga 2 pada pukul 13.30 dan kembali normal pukul 18.00. "Biasanya di level Siaga 2, air sudah sampai ke jalan, malah sebagian bisa masuk rumah," katanya.
Sebelum sodetan jadi, hujan lokal pun bisa menyebabkan banjir di rumah penduduk hingga ketinggian satu meter.
Baca juga: Pengendalian Banjir Jakarta, Sodetan Kali Sunter Hampir Rampung
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan potensi banjir Cipinang Melayu berhasil diminimalkan karena proyek sodetan Kali Sunter telah selesai. Sodetan menuju Waduk Tiu di bagian hulu sungai itu berada di Kecamatan Cipayung.
"Proyek normalisasi sodetan Kali Sunter ini sempat terhenti pada 2014. Penyebab banjir di Cipinang Melayu akibat sodetan yang tidak tuntas," katanya.
Proyek sodetan Kali Sunter yang berjalan selama September 2020 itu dikerjakan sekitar 100 meter dengan lebar 2 meter yang berfungsi untuk mengurangi luapan Kali Sunter penyebab banjir Cipinang Melayu.
