TEMPO.CO, Depok - Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Depok mencatat, kampanye daring (dalam jaringan) atau kampanye online masih belum diminati pasangan calon dalam Pilkada 2020. “Metode pertemuan tatap muka dan dialog mendominasi,” kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Depok, Dede Selamet Permana dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Rabu 7 Oktober 2020.
Bawaslu Depok mencatat hasil pengawasan masa kampanye selama 26 September hingga 4 Oktober 2020, dari 194 kampanye yang terselenggara, kampanye daring hanya dilakukan 1 persen, kampanye tatap muka dan dialog mendominasi hingga 82 persen, selebihnya 17 persen pertemuan terbatas.
Dari seluruh kegiatan kampanye yang terselenggara, kegiatan terbanyak ada di wilayah Pancoran Mas yakni 46 kegiatan, sedangkan kecamatan Cinere dan Limo merupakan daerah yang paling jarang digelar kampanye yakni hanya 5 dan 6 kegiatan.
“Secara kuantitatif Kecamatan Pancoran Mas menjadi Kecamatan dengan frekuensi terbanyak terselenggaranya kegiatan Kampanye pada pekan pertama tahapan,” kata Dede.
Bahan kampanye yang paling populer dibagikan adalah masker, stiker, dan selebaran. “Ada pula faceshield, alat makan-minum, pakaian, dan alat tulis,” kata Dede.