TEMPO.CO, Jakarta - Relawan Gerakan TurunTangan melakukan pelatihan mental dengan terjun langsung ke tempat pemakaman umum atau TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Para relawan melatih mental dengan membagikan alat pelindung diri (APD) untuk petugas pemakaman.
"Gerakan TurunTangan menunjukkan bagaimana melatih mental yang dapat dilakukan oleh relawan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya virus Covid-19 di masyarakat," demikian bunyi keterangan tertulis Gerakan TurunTangan yang dikutip, Rabu, 7 Oktober 2020.
Salah satu relawan, Deddy Setiawan, berharap masyarakat bisa menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan berdiam di rumah agar mencegah penularan virus. Di TPU Pondok Ranggon, dia menyaksikan sendiri bagaimana petugas sibuk menggali tanah dan menguburkan jenazah.
"Dan baru duduk sebentar langsung ada (jenazah) yang datang lagi," ucap dia.
Dengan latihan ini, relawan diharapkan turut meningkatkan kesadaran masyarakat ihwal bahayanya Covid-19. Aktivitas ini sekaligus bentuk kampanye bertema 'Melatih Mental Ala Relawan' dengan meminta relawan menyelesaikan beberapa misi.
Misinya adalah membagikan baju hazmat, masker medis serta sarung tangan latex, disinfektan, sabun cuci tangan, dan lainnya. APD yang disalurkan merupakan bantuan dari KitaBisa, salah satu platform penggalangan dana.
Tak hanya itu, relawan juga mendistribusikan makan siang kepada 100 petugas pemakaman dan bantuan uang dari pemerintah DKI Jakarta senilai Rp 15 juta. Bantuan serupa didistribusikan ke petugas di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
Gerakan TurunTangan merupakan sebuah inkubasi kepemimpinan pemuda yang berdiri sejak 2013. Sebanyak 53 ribu relawan tersebar di 63 kota atau kabupaten Indonesia untuk melakukan aksi di bidang pendidikan, lingkungan, sosial kemanusiaan, edukasi politik, dan kesehatan.
