TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petugas administrasi di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur bernama Jayadi tak menyangka pasien Covid-19 bakal membeludak.
Hingga 6 Oktober 2020, pasien yang terpapar corona secara akumulatif mencapai 81.043 orang. Dari jumlah itu, pasien yang meninggal sebanyak 1.806 orang.
"Saya tidak menyangka bahwa kasus Covid-19 akan sebanyak ini," kata dia dalam keterangan tertulis Gerakan TurunTangan yang dikutip, Rabu, 7 Oktober 2020.
Baca Juga: Latihan Mental di TPU Pondok Ranggon, Relawan: Baru Duduk Ada Jenazah Lagi
Bahkan, menurut dia, lahan baru untuk menguburkan pasien dengan prosedur tetap atau protap penanganan Covid-19 tidaklah cukup. Jayadi menyampaikan perasaannya itu kepada relawan Gerakan TurunTangan pada Selasa, 6 Oktober 2020.
"Kami sudah mempersiapkan lahan baru, namun ternyata lahan yang disiapkan pun masih harus ditambah lagi (untuk pemakaman jenazah Covid-19)," tutur dia.
Para relawan turun membagikan alat pelindung diri (APD) untuk menunjukkan bagaimana latihan mental yang dapat menyadarkan masyarakat soal bahayanya Covid-19.
Salah satu relawan, Deddy Setiawan, merasa sedih dengan masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dia berharap masyarakat tetap berada di rumah dan menjalankan protokol kesehatan.
"Saya melihat sendiri bagaimana petugas di TPU sibuk menggali, mengubur, dan baru duduk sebentar langsung ada (jenazah) yang datang lagi," jelas dia.
Pemerintah DKI Jakarta mencatat 6.770 jenazah dikebumikan dengan protap Covid-19 sejak Maret 2020 hingga 5 Oktober 2020. Dinas Bina Marga DKI telah memperluas lahan makam di TPU Pondok Ranggon pada Maret-Mei dan berlanjut Agustus-September yang totalnya 13.291 meter persegi.
Sementara lahan makam di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat ditambah 2.000 meter persegi. Dinas Bina Marga juga tengah membuka akses jalan untuk menambah lahan pemakaman di TPU Rorotan, Jakarta Utara. Namun, belum diketahui luasnya.