TEMPO.CO, Cibinong - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor dengan mendatangi RSUD Cibinong, Rabu 7 Oktober 2020.
Dalam kunjungan itu, Ridwan Kamil menyatakan akan menambah bantuan cairan reagen untuk mendeteksi virus pada alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) portable untuk Pemkab Bogor.
"Ada kurang reagennya, kurang printilan alat-alatnya itu akan kita lengkapi, itu alasan kenapa saya ke sini," kata Ridwan Kamil di RSUD Cibinong, Rabu.
Ridwan Kamil berjanji akan mendistribusikan reagen itu mulai besok. Dia berharap reagen ini akan membantu pemeriksaan spesimen swab test sehingga tidak lagi terjadi penumpukan spesimen akibat minimnya alat PCR yang digunakan.
Akibat reagen itu belum datang, hingga saat ini alat tes PCR bantuan Pemprov Jabar belum bisa dipakai untuk memeriksa spesimen hasil tes usap atau swab test di Kabupaten Bogor.
Bupati Bogor Ade Yasin sempat kesal kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor lantaran 1.000 spesimen hasil tes usap masih menumpuk menunggu antrean tes PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Bogor.
"Akhir September masih ada 1.000 spesimen belum dilakukan uji laboratorium karena menunggu antrean," kata Ade.
Dari enam unit alat PCR milik Kabupaten Bogor, hanya dua yang kini bisa difungsikan yakni alat PCR di RSUD Cibinong dan di RSUD Ciawi. Empat alat PCR yang lain belum dapat difungsikan, termasuk 1 alat PCR portable bantuan dari Pemprov Jabar.
Baca juga: 89 Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19, Bupati Bogor Minta Dinkes Lebih Serius
Berdasarkan laporan yang ia terima, Dinkes Kabupaten Bogor mampu melakukan 300 kali sampai 400 kali per hari melakukan pengambilan spesimen melalui tes usap. Tapi, kemampuan pengujiannya menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR) baru 200 spesimen per hari.
Menurut Ade Yasin, Dinkes Kabupaten Bogor baru mengetes 21.986 spesimen selama pandemi. Angka tersebut masih jauh dari yang ditargetkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yakni 1 persen dari jumlah penduduk atau 60 ribu tes PCR.