TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan demonstran mulai kabur dari Jalan Simpang Harmoni ke arah Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat setelah polisi menghalau mereka dengan tembakan gas air mata, Kamis, sekitar pukul 15.30 WIB. Polisi terus menembakkan gas air mata ke arah demonstran untuk membubarkan massa aksi yang terus berdatangan.
Koordinator demonstran terus berteriak dari dua mobil komando menyemangati massa untuk terus bertahan dan tidak berhamburan. "Tetap tenang kawan-kawan, jangan kabur, banyak teman-teman kita yang ditahan pihak kepolisian," kata koordinator aksi dari mobil komando.
Ribuan demonstran itu berasal dari elemen mahasiswa dan pelajar yang berupaya bertahan di depan gedung kantor pusat PT Pelni.
Sejumlah pelajar dan mahasiswa terluka dan dievakuasi oleh rekan-rekan mereka dengan kendaraan sepeda motor, menjauh dari lokasi aksi.
Sebelumnya akses jalan di Simpang Harmoni tertutup sejak pukul 13.00 karena massa aksi telah menutup jalur di Jalan Juanda, Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk.
Sejumlah elemen masyarakat dan buruh memprotes pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI pada sejumlah lokasi di wilayah Jakarta sejak Senin lalu. Rencananya, elemen buruh akan menyampaikan pendapat di muka umum untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja hingga Kamis ini.