TEMPO.CO, Jakarta - Perusakan yang disertai penjarahan halte bus Transjakarta saat demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020, terekam kamera CCTV. Terdapat tiga rekaman video detik-detik penjarahan, perusakan, hingga pembakaran halte yang diterima Tempo.
Pada video pertama, terekam sejumlah orang menjarah ruang petugas di Halte Transjakarta Tosari 1, Jakarta Pusat. Kelompok yang berjumlah sekitar enam orang itu menjarah barang-barang seperti kipas angin hingga peralatan ATK.
"Wah dijarah ini mah Tosari, kipas angin diambil," ujar petugas pengawas CCTV dalam rekaman video yang diterima Tempo, Ahad, 11 Oktober 2020.
Pada video selanjutnya, memperlihatkan aksi kebrutalan massa di Halte RS Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat. Dalam video terlihat dua pemuda dengan cekatan mencopot besi pembatas yang berada di dalam halte dan mengopernya kepada seseorang di luar halte. Mirisnya lagi, seorang bocah berusia sekitar 9 tahun ikut dalam aksi perusakan itu.
Video terakhir menunjukkan sekelompok orang yang berusaha membakar Halte Bus Transjakarta di Harmoni, Jakarta Pusat. Mereka awalnya membuat semacam api unggun di dalam halte yang kemudian ditumpuk dengan bahan mudah terbakar seperti kardus dan bangku kayu.
Massa juga ikut menjarah televisi di halte tersebut. Dalam catatan waktu di dalam video, pembakaran itu terjadi pada pukul 22.55 atau mendekati tengah malam.
Polisi belum memberi keterangan terkait video tersebut. Namun sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan polisi tegah menyelidiki para pelaku perusakan fasilitas umum di Jakarta.
Dalam kerusuhan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada 11 halte bus Transjakarta yang rusak akibat dirusak massa. Anies mengatakan pihaknya akan segera memperbaiki halte-halte tersebut sehingga dapat kembali digunakan sebelum akhir tahun.
"DKI yang akan biayai (biaya perbaikannya). Tadi sudah diprediksi, sudah dihitung, kira-kira butuh Rp 25 miliar,” kata Anies.