TEMPO.CO, Jakarta -Aliansi Nasional Antikomunis atau ANAK NKRI berencana menggelar demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Istana Negara dan Patung Kuda Indosat pada Selasa, 13 Oktober 2020.
Acara yang bernama "AKSI 1310 Tolak UU Cipta Kerja/Cilaka" itu diikuti oleh berbagai organisasi islam seperti Persatuan Alumni alias PA 212.
"Ya benar ada demo itu," ujar Ketua Media Center Persatuan Alumni 212 Novel Bamukmin saat dihubungi Tempo, Ahad, 11 Oktober 2020.
Dalam poster yang Novel kirimkan kepada Tempo, demonstrasi yang akan dimulai pukul 13.00 itu membawa tiga tuntutan. Pertama mengenai penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja untuk menyelamatkan para buruh dan NKRI. Kedua mengenai menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila serta pembubaran BPIP.
Lalu yang terakhir menuntut pemerintah melakukan ganyang kelompok Cina komunis yang ditenggarai menjadi dalang. "Jangan pulang sebelum UU Ciptaker tumbang," bunyi imbauan dalam poster tersebut.
Mengenai apakah demonstrasi tersebut sudah mendapatkan izin, Novel tak menjawabmya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus juga belum merespon apakah demonstrasi tersebut telah mengantongi izin dari kepolisian.
Sebelumnya, aksi penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja juga datang dari elemen buruh dan mahasiswa. Demonstrasi besar mereka pada 8 Oktober 2020 di depan Patung Kuda itu pun berakhir ricuh dan perusakan fasilitas umum.
Baca juga: LBH Pers Pesimistis Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis Diusut Tuntas
Polisi awalnya juga tak memberikan izin apapun terkait demo tersebut. Selain itu, sebanyak 14 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden kerusuhan itu.