TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta menutup enam stasiun bawah tanah dan satu stasiun layang karena PA 212 gelar demo Aksi 1310 hari ini. Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, penutupan dimulai pukul 13.00.
"Stasiun MRT Jakarta yang ditutup adalah Stasiun ASEAN sampai dengan Stasiun Bundaran HI," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 13 Oktober 2020.
Kamaluddin berujar kereta hanya melintas dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Blok M BCA. Menurut dia, pihaknya ingin memberikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan kepada penumpang kereta Ratangga.
Dia memastikan tidak ada perubahan jadwal kereta. "Untuk jadwal keberangkatan dan waktu tunggu di stasiun yang masih beroperasi tetap sesuai jadwal normal di stasiun tersebut," ucap dia.
Hari ini Persatuan Alumni atau PA 212 menggelar demonstrasi tolak UU Cipta Kerja yang dinamakan Aksi 1310. Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin mengklaim, massa aksi mencapai 10 ribu orang.
Novel Bamukmin mengatakan demo PA 212 dan kelompok antikomunis akan dimulai pukul 13.00 dengan titik kumpul di Patung Kuda Arjuna Wijaya. Rencananya, massa Aksi 1310 akan menyuarakan tuntutannya di depan Istana Negara.
Baca juga: Ada Demo PA 212 Tolak Omnibus Law, Transjakarta Hentikan Seluruh Operasionalnya
Pada demo omnibus law yang berakhir rusuh pada Kamis lalu, sejumlah fasilitas di stasiun MRT Jakarta rusak. Kamaluddin menyampaikan, kaca di pintu masuk Stasiun MRT Bundaran HI dan Stasiun Setiabudi Astra pecah. Imbasnya, MRT Jakarta tak membuka seluruh pintu masuk stasiun MRT pada Jumat pagi, meski layanan tetap beroperasi normal.