"Hasil keterangan awal ada dugaan bahwa ambulans itu bukan untuk kesehatan, tapi untuk mengirimkan logistik, dan indikasi batu untuk para pendemo, ini keterangan dari salah satu itu, yang loncat," kata dia.
Ia mengatakan polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap orang-orang yang ditangkap dalam ambulans. Termasuk keterangan dari salah satunya yang mengaku mengirimkan logistik dan batu."Teman-teman tunggu saja," kata dia.
Aksi penembakan terhadap ambulans tersebut terekam dalam video dan viral di media sosial. Dalam video yang beredar, ambulans tampak dihentikan oleh polisi berpakaian hitam, seperti dari satuan Brimob. Tiba-tiba, ambulans mundur ke belakang. Polisi tampak mengejar dan melepaskan tembakan ke arah ambulans.
Demonstrasi pada 13 Oktober 2020 digelar oleh sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI), seperti Persaudaraan Alumni 212, Front Pembela Islam, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. Aksi bertajuk 1310 ini menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law yang disahkan Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin, 5 Oktober lalu. Aksi tersebut berujung ricuh di sejumlah titik di Jakarta.