TEMPO.CO, Depok -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana menjadikan Kota Depok sebagai kota pertama di Jawa Barat yang akan menerima vaksin Covid-19.
Alasannya, Kota Depok merupakan penyumbang kasus positif harian terbesar di provinsinya maupun Bodebek.
Berdasarkan wawancara Tempo dengan sejumlah warga Kota Depok, rencana pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuai banyak dukungan.
Rizky Prayoga, 22 tahun, seorang ojek online yang setiap harinya mencari penumpang di kawasan Pondok Cina mengaku berharap vaksinasi bisa segera dilakukan dan aktivitas di Kota Depok bisa kembali normal. Sebab, selama pandemi Covid-19 ini, jumlah penumpang berkurang drastis dan penghasilan yang ia dapat setiap harinya semakin tidak menentu.
“Saya setuju. Sudah nggak kuat begini terus. Kalau ada vaksin kan kita bisa balik normal lagi, saya sebagai ojol juga bisa cari uang lagi,” ujar warga Kecamatan Sukmajaya itu kepada Tempo di Pondok Cina, Depok, Jawa Barat pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Harapan yang sama juga disampaikan Dede, 34 tahun, pemilik warung di sekitar Stasiun Pondok Cina yang jumlah pelanggannya menurut drastis selama pandemi. Ia berharap vaksinasi bisa membuat melindungi warga dari penularan Covid-19 dan geliat ekonomi Kota Depok bisa kembali stabil.
“Kalau divaksin bisa cegah Covid-19? Bagus kalau begitu, bisa sehat dan stabil juga. Sekarang ini pelanggan bisa dihitung, itupun saya tunggu sampai ngantuk-ngantuk,” ujar perempuan itu.
Baca juga : Ridwan Kamil: Depok Kota Pertama di Jawa Barat Akan Terima Vaksin Covid-19
Sebelumnya, pada Selasa, 13 Oktober 2020 lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Kota Depok direncanakan sebagai kota pertama di provinsinya yang akan mendapat vaksinasi Covid-19. Alasan didahulukannya Kota Depok ialah karena wilayah itu merupakan penyumbang kasus harian Covid-19 terbesar di Jawa Barat dan Bodebek.
Jika rencana itu disetujui pemerintah pusat, kata Ridwan Kamil, warga Depok bahkan sudah bisa divaksin mulai bulan depan.
Rencana itu juga disambut positif oleh seorang karyawan toko percetakan di dekat Universitas Indonesia, Wulan, 20 tahun, yang berharap vaksinasi bisa membuat aktivitas warga kembali normal. Sebab, ia berujar, selama pandemi ini para mahasiswa melakukan kuliah secara daring, sehingga tokonya pun sepi pelanggan.
“Saya setuju saja. Ini kan kawasan kampus, jadi kalau ada vaksin, kuliah balik normal, kerjaan saya juga lancar,” ujarnya.
Seorang petugas parkir di kawasan Margonda, Andi, 50 tahun, berpendapat bahwa Kota Depok memang perlu didahulukan karena selain angka penularan yang tinggi, mobilitas warga menuju Ibu Kota juga tinggi.
“Ya bagus lah kalau kita duluan, kan, Kota Depok paling tinggi. Apalagi kita ini dekat Jakarta,” ujar Andi.
ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | DA