Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta Penggerudukan Markas GPII dan Pemukulan Relawan Muhammadiyah

image-gnews
Ratusan massa
Ratusan massa "Aksi 1310" yang mengatasnamakan diri ANAK NKRI mulai padati area Patung Arjuna Wiwaha demi berunjuk rasa menolak omnibus law, Selasa, 13 Oktober 2020. TEMPO/Wintang Warastri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan represif aparat itu hingga memakan korban luka dari tim relawan medis dari Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia atau PP GPII setelah kericuhan demo tolak Omnibus Law menjadi sorotan.

Berikut ini merupakan fakta dari penganiayaan relawan Muhammadiyah dan penggerudukan disertai kekerasan di markas GPII saat aksi 1310.

1. Polisi Geruduk dan Tangkapi Puluhan Demonstran di PP GPII

Polisi menggeruduk markas Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat saat Aksi 1310 Menolak UU Cipta Kerja pada Selasa malam, 13 Oktober 2020. Polisi juga menangkap puluhan demonstran dan lima warga setempat.

Seorang warga Menteng Raya 58, Oji (bukan nama sebenarnya), mengatakan ada lima warga yang ditangkap polisi. Ia mengatakan mereka tetap dibawa kendati sudah menjelaskan bukan demonstran.

"Salah satu yang dibawa tadi Pak RT. Empat sudah pulang, tinggal satu lagi," kata Oji ketika ditemui Tempo di sekitar GPII, Rabu dini hari, 14 Oktober 2020.

Oji mengatakan ketua RT pulang dengan luka robek di kepala. Seorang remaja berusia 16 tahun yang sempat ditangkap juga pulang dalam kondisi luka di kepala dan bibir.

2. Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Perkampungan

Oji mengatakan polisi memasuki kawasan perkampungan Menteng Raya sekitar pukul 19.30 WIB. Ketika itu, sebagian warga memang sedang berada di pinggir jalan untuk menonton bentrokan demonstran dan aparat di Kwitang.

Tiba-tiba, kata Oji, polisi datang dari dua arah. Mereka menembakkan gas air mata ke arah markas GPII dan perkampungan yang terletak di belakang bangunan GPII. "Gas air mata ke arah kampung, padahal banyak ibu-ibu dan anak-anak," kata Oji.

Tempo mengonfirmasi penembakan gas air mata ke arah permukiman warga ini kepada Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Heru Novianto. Heru tak membantah atau membenarkan hal ini. "Sudah aman semua," kata Heru ketika dihubungi pada Selasa malam, 13 Oktober 2020.

3. Pemukulan Relawan Muhammadiyah dan GPII

Seorang relawan medis, Akbar (bukan nama sebenarnya) mengatakan aparat memukuli orang-orang yang ditangkap. Ia mengatakan tim medis dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Dompet Dhuafa, hingga kelompok ojek online termasuk yang menjadi korban.

"Meskipun sudah menyebut petugas medis tetap dipukuli," kata Akbar saat ditemui di Menteng Raya.

Sementara itu, Koordinator Pusat brigade GPII, Sapiul Aman, mengatakan kader GPII yang ditangkap dalam insiden itu sebanyak enam orang.

"Total ada 16 orang. 6 orang kader GPII dan PII 10 kader. GPII dan PII beda organisasi, tapi kami satu rumpun," kata Sapiul dalam keterangan tertulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sapiul menambahkan, sejumlah kader PII diserang dan dipukul popor senjata oleh oknum aparat hingga luka. Darah pun berceceran di ruang sekretariat mereka usai kerusuhan.

4. Relawan Muhammadiyah Ditabrak dan Diseret Motor

Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Budi Setiawan dalam keterangan tertulisnya menyampaikan empat anak buahnya mendapat perlakuan tak manusiawi dari aparat. Saat itu keempat korban sedang berada di pinggir jalan Kramat Raya untuk membantu korban kerusuhan.

"Mereka ditabrak dulu dengan motor oleh polisi, lalu dipukul. Setelah jatuh, diseret ke mobil sambil dipukul tongkat dan ditendang," ujar Budi dalam keterangan tertulisnya.

Ia mengatakan seluruh anak buahnya itu sudah mengenakan rompi bertuliskan "Relawan Muhammadiyah", namun tetap dihajar oleh oknum aparat. Para relawan sempat diseret ke mobil polisi, namun berhasil diminta rekan-rekannya agar tidak dibawa, dan dirawat Tim Kesehatan Muhammadiyah.

Budi mengatakan keempatnya saat ini sudah dilarikan ke RSU Cempaka Putih untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

5. Polisi Mendapat Kecaman dari Berbagai Pihak

Aksi brutal polisi dalam penanganan kerusuhan hingga mengakibatkan korban dari pihak relawan medis mendapat kecaman dari berbagai pihak. Ketua MDMC Budi Setiawan menyesalkan terjadinya insiden itu dan meminta penjelasan langsung dari Polda Metro Jaya.

Selain itu, Budi juga mendesak aparat kepolisian untuk tetap profesional dan melindungi relawan kemanusiaan yang bertugas di lapangan.

Sementara itu Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia Husin Tasrik Makrup mengecam aksi penyerangan dan perusakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Mereka turut mendesak Kapolda Metro Jaya untuk segera membebaskan kadernya yang ditangkap.

"Mendesak Kapolda Metro Jaya segera membebaskan pengurus PII yang ditangkap
dalam peristiwa penyerangan aparat kepolisian," kata Husin.

Husin juga meminta agar Kapolda Metro Jaya memberikan sanksi tegas pada aparat yang melakukan penyerangan dan perusakan. Pihaknya juga meminta agar Kapolda memberi penjelasan terkait insiden itu.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, polisi memasuki markas Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII), Jakarta Pusat pada Selasa malam, 13 Oktober 2020 untuk mencari massa dan perusuh. Sebelumnya, kata dia, ada aksi pembakaran ban dan penutupan jalan di sekitar Menteng.

"Petugas sudah mengimbau untuk segera dimatikan (apinya) karena mengganggu ketertiban masyarakat dan juga untuk membuka jalan itu. Imbauan tidak diindahkan sehingga petugas mencoba mendorong, dan mereka melarikan diri ke dalam (Markas GPII)," kata Yusri di kantornya, Rabu, 14 Oktober 2020.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.


Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

1 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (kiri) dan Arief Hidayat (kanan) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan yang diajukan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diajukan dalam sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.


Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

1 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.


'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

13 hari lalu

Opor ayam merupakan salah satu makanan wajib yang harus ada di perayaan Idul Fitri. Berikut resep opor ayam mudah dan enak yang bisa dibuat di rumah. Foto: Canva
'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.


Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

15 hari lalu

Presiden Jokowi ajak anak panti asuhan belanja baju lebaran di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 9 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah


Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

15 hari lalu

Jamaah menyimak ceramah usai salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, 22 April 2023. Setelah salat, warga berbaris untuk menyalami Kepala Staf Angkatan Darat, Dudung Abrurachman, dan Panglima Kodam III Siliwangi, Kunto Arif Wibowo.TEMPO/Prima Mulia
Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

Berikut lokasi salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di wilayah Jakarta.


Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

15 hari lalu

Umat Islam melaksanakan salat Tarawih di Masjid Machfudz Jalan Mulyorejo Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 10 Maret 2024. Warga Muhammadiyah di kawasan tersebut menggelar salat Tarawih pertama pada Minggu malam. ANTARA/Didik Suhartono
Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

16 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

16 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


Muhammadiyah Perkirakan Lebaran Berlangsung Bersamaan, Idul Fitri di Saudi 10 April

16 hari lalu

Warga berjabat tangan usai melaksanakan Salat Idul Fitri di Desa Darmaraja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 22 April 2023. Tradisi bersalaman massal Lebaran antardusun tersebut dilaksanakan pada perayaan Idul Fitri 1444 H dengan tujuan untuk saling memaafkan dan menjaga tali silahturahim serta memperkokoh kerukunan antarumat beragama. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Muhammadiyah Perkirakan Lebaran Berlangsung Bersamaan, Idul Fitri di Saudi 10 April

Muhammadiyah memperkirakan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri 2024 bakal berlangsung bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.