Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Ambulans yang Ditembaki Gas Air Mata Saat Ricuh Aksi 1310

image-gnews
Kondisi ambulans yang ditembaki polisi dengan gas air mata saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja oleh Persaudaraan Alumni 212 Cs berlangsung pada Selasa, 13 Oktober 2020. Ambulans milik Team Rescue Ambulance Jakarta (TRAI) kini berada di Polda Metro Jaya. TEMPO/Yusuf
Kondisi ambulans yang ditembaki polisi dengan gas air mata saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja oleh Persaudaraan Alumni 212 Cs berlangsung pada Selasa, 13 Oktober 2020. Ambulans milik Team Rescue Ambulance Jakarta (TRAI) kini berada di Polda Metro Jaya. TEMPO/Yusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rekaman video yang memperlihatkan aparat kepolisian menyerang dan menembaki mobil ambulans milik Team Rescue Ambulance Jakarta atau TRAJ viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi setelah demonstrasi bertajuk Aksi 1310 Menolak Omnibus Law berujung ricuh.

Berikut ini adalah 5 fakta dari penyerangan ambulans tersebut.

1. Ditembaki karena Mencurigakan

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Heru Novianto mengatakan ambulans tersebut awalnya diminta berhenti oleh petugas. Namun menurut dia, pengemudi ambulans tidak mengindahkan perintah.

"Justru tancap gas, bahkan mau nabrak anggota sehingga menimbulkan kecurigaan petugas," kata Heru saat dikonfirmasi, Rabu, 14 Oktober 2020.

Akibat peristiwa itu, Heru mengatakan, sebanyak tiga petugas ambulans telah ditangkap oleh polisi. Saat ini, ketiganya disebut masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

2. Tiga Petugas Ambulans Ditangkap

Polisi menangkap tiga petugas ambulans TRAJ karena diduga ingin menabrak aparat dan mencurigakan. Saat ini ketiganya telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Adapun ketiga terduga pelaku itu merupakan tenaga medis yang bersiaga di dalam ambulans. Dalam foto penangkapan mereka yang diterima Tempo, para tenaga medis itu diikat menggunakan kabel tis dengan seragam medis yang masih dikenakan.

3. Diduga Membawa Batu untuk Tawuran

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus memberi alasan petugas menembaki gas air mata ke mobil ambulans di kawasan Menteng, Jakarta Pusat saat berlangsungnya demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja oleh Persaudaraan Alumni 212 Cs, Selasa, 13 Oktober lalu.

Dia berujar, pada saat itu polisi sedang memberhentikan rangkaian kendaraan yang lewat. Rangkaian pertama adalah para sepeda motor, kedua adalah ambulans, dan ketiga adalah ambulans lagi. Ambulans terakhir yang akhirnya ditembaki gas air mata oleh petugas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hasil keterangan awal ada dugaan bahwa ambulans itu bukan untuk kesehatan, tapi untuk mengirimkan logistik, dan indikasi batu untuk para pendemo," kata dia.

Ia mengatakan polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap orang-orang yang ditangkap dalam ambulans. Termasuk keterangan dari salah satunya yang mengaku mengirimkan logistik dan batu."Teman-teman tunggu saja," kata dia

4. Hanya Ambulans TRAJ yang Tidak Mau Berhenti

Yusri Yunus mengatakan polisi menembakkan gas air mata ke ambulans berstiker Team Rescue Ambulance Jakarta (TRAJ) karena kendaraan itu melarikan diri saat dihentikan. Sementara kendaraan lain yang juga disetop, kata dia, tidak kabur.

"Itu menimbulkan kecurigaan bagi petugas, sementara yang rangkaian motor (juga dihentikan polisi) tidak bergerak, yang rangkaian kedua adalah ambulans lain, juga tidak apa-apa," kata Yusri.

5. Pemilik Ambulans Bantah Bawa Batu dan Bom Molotov

Melalui akun media sosial resminya, TRAJ angkat bicara soal penyerangan unit ambulansnya oleh polisi saat Aksi 1310. Dalam akun Instagram mereka, @traj_official, membantah tudingan yang mengatakan unit ambulansnya membawa batu untuk menyuplai pendemo berbuat kerusuhan dalam aksi tersebut.

"Kami meluruskan bahwa berita yg beredar dan sempat viral itu hoaks. Kami hanya ingin menolong sesama, baik itu pendemo ataupun aparat sekalipun," bunyi pengumuman di akun tersebut pada Kamis, 15 Oktober 2020. Tempo telah meminta izin mengutip pernyataan di postingan tersebut.

Komunitas tersebut mengatakan, timnya terjun ke lokasi demonstrasi untuk melakukan misi kemanusiaan. TRAJ pada saat itu hanya ingin menolong siapapun mereka yang membutuhkan bantuan medis, baik itu polisi ataupun massa.

"Kami pun punya keluarga yang menunggu kami pulang dengan selamat," bunyi pengumuman tersebut.

M JULNIS FIRMANSYAH l YUSUF MANURUNG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

12 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

29 hari lalu

Akademisi Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam rapat Pansus BLBI DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 5 September 2023. Panitia Khusus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Dewan Perwakilan Daerah (Pansus BLBI DPD) Jilid 2 tersebut untuk menuntaskan rekomendasi-rekomendasi dari Pansus sebelumnya serta menargetkan dapat membawa obligor BLBI sampai ke ranah pidana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

Kritik Rocky Gerung terhadap kebijakan UU Omnibus Law dianggap oleh David Tobing sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi.


Pasukan Israel Halangi Konvoi Evakuasi Medis dan Telanjangi Paramedis

29 hari lalu

Pasukan Israel Halangi Konvoi Evakuasi Medis dan Telanjangi Paramedis

PBB melaporkan insiden pasukan Israel menghalangi konvoi evakuasi medis di Khan Younis dan memaksa paramedis membuka baju mereka.


AS Serukan Penyelidikan Pembunuhan Bocah Palestina Hind Rajab oleh Israel

43 hari lalu

Hind Rajab ditunjukkan dalam foto yang dibagikan oleh Bulan Sabit Merah Palestina. cbsnews.com
AS Serukan Penyelidikan Pembunuhan Bocah Palestina Hind Rajab oleh Israel

Pemerintah Amerika Serikat menyerukan penyelidikan atas kematian Hind Rajab, bocah Palestina berusia 6 tahun yang sengaja ditembak oleh Israel


Berjilid-jilid Aksi Gejayan Memanggil, Terakhir Kritisi Pemerintahan Jokowi dan Kemunduran Demokrasi

44 hari lalu

Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bersatu (ARB) melakukan aksi damai #GejayanMemanggil Menolak Omnibus Law di Gejayan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin, 9 Maret 2020. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Berjilid-jilid Aksi Gejayan Memanggil, Terakhir Kritisi Pemerintahan Jokowi dan Kemunduran Demokrasi

Sebelum Aksi Gejayan Memanggil di pertigaan Gejayan, Yogyakarta pada Senin 12 Februari 2024 telah berjilid-jilid aksi mahasiswa, pelajar, dan jurnalis


WHO Beberkan Bukti Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

47 hari lalu

Dokter Palestina Said Abdulrahman Marouf memeriksa pasien di Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 2 Februari 2024. Said Abdulrahman mengaku ditahan serta disiksa oleh tentara Israel selama 45 hari hingga akhirnya dibebaskan pada 1 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
WHO Beberkan Bukti Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

Serangan Israel telah berdampak pada 98 fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit yang tidak berfungsi dan mobil ambulan yang rusak.


Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan saat memberikan pidato politik pada kampanye terbuka di Lapangan Mini Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 22 Januari 2024. Diharapkan target 80 persen suara di Jawa Barat dapat tercapai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.


PHK Kian Marak Usai UU Cipta Kerja Disahkan, Aspek Soroti Sejumlah Modus Perusahaan

24 Januari 2024

Ilustrasi PHK. Shutterstock
PHK Kian Marak Usai UU Cipta Kerja Disahkan, Aspek Soroti Sejumlah Modus Perusahaan

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat menyebut, banyak perusahaan menggunakan PHK sebagai kedok.


Cak Imin Janji Revisi UU Ciptaker Jika Menang Pilpres 2024, Singgung Kontrak Kerja, Hak Normatif Pekerja..

11 Januari 2024

Calon wakil presiden Indonesia nomor urut 1, Muhaimin Iskandar saat memberikan pidato politik dalam acara Silaturahmi Majelis Taklim dan Guru Ngaji se-Kabupaten Bekasi di Gedung Guru, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 18 Desember 2023. Dalam pidatonya, Cak Imin menjanjikan kesejahteraan guru ngaji majelis taklim di seluruh Indonesia dan berjanji membebaskan Pajak PBB untuk pesantren dan Majelis Taklim jika terpilih dan menang dalam pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Cak Imin Janji Revisi UU Ciptaker Jika Menang Pilpres 2024, Singgung Kontrak Kerja, Hak Normatif Pekerja..

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berjanji akan merevisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) untuk kepentingan bersama.


Selain Bus Transjakarta, Jalur Busway Boleh Dilalui Siapa Saja?

7 Januari 2024

Anggota Polisi mengamankan sejumlah pengendara motor yang melewati Jalur Busway di Daan Mogot, Jakarta Barat, 2 Mei 2018. Operasi patuh Jaya diadakan Polsek Jakarta barat hingga 9 Mei 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah
Selain Bus Transjakarta, Jalur Busway Boleh Dilalui Siapa Saja?

Jalur busway masih kerap dilalui untuk kepentingan pribadi. Siapa yang boleh lewat dan dilarang di jalur ini?