TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang dan petugas keamanan membantah telah terjadi penjarahan dan pembakaran di Thamrin City dalam kerusuhan demo 1310, Selasa lalu.
Pada Kamis pagi, aktivitas pertokoan Thamrin City maupun sekitarnya tampak normal. Sejumlah pedagang tidak melihat ada penjarahan ataupun pembakaran, karena mereka sudah pulang sejak sore.
Seorang pedagang pakaian di bagian Timur Thamrin City, Adi, 27 tahun, mengatakan tidak ada penjarahan, khususnya di bagian dekat tokonya.
“Saya sudah pulang waktu itu. Tapi setahu saya memang gak ada penjarahan. Cuma mungkin ada tembakan gas air mata di sekitar Mas Mansyur situ,” ujarnya kepada Tempo, Kamis, 15 Oktober 2020.
Sebelumnya, sempat beredar kabar tentang penjarahan dan pembakaran yang terjadi di pusat perbelanjaan Thamrin City oleh sekelompok massa saat demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja 13 Oktober lalu. Kabar penjarahan yang sempat viral di media sosial itu lantas dibantah Kepolisian Sektor Tanah Abang.
Munandar, petugas keamanan Thamrin City, juga membantah kabar penjarahan itu. Menurutnya, yang terjadi saat itu hanyalah sekelompok massa yang melempari batu saat dipukul mundur dengan gas air mata oleh aparat.
“Gak ada penjarahan, bakar-bakaran juga gak ada. Cuma ada lemparan batu aja. Itu pun dari jarak jauh,” ujar Munandar.
Baca juga: Massa Dipukul Mundur ke Thamrin City, Polisi: Tak Ada Penjarahan
Berdasarkan pantauan Tempo, di area pintu masuk Thamrin City yang berseberangan dengan Markas Besar TNI AL Kesatrian Kowal Cut Nyak Dien di Jl. K.H. Mas Mansyur itu memang tidak terlihat adanya kerusakan parah. Hanya ada beberapa papan iklan di dekat jalan raya yang pecah akibat lemparan batu.
Sopir taksi yang biasa mencari penumpang di kawasan Thamrin City, Chandra, 51 tahun, mengaku tidak melihat adanya kerusuhan besar, apalagi penjarahan pada malam itu. “Gak ada penjarahan. Saya di sini sampai malam. Mungkin ada ribut sedikit. Tapi yang rame itu malah di Bundarah HI situ,” ujarnya.
ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | TD