TEMPO.CO, Jakarta-Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) hari ini kembali turun ke jalan untuk menuntut dicabutnya Omnibus Law. Berkumpul di samping Patung Arjuna Wiwaha pada Jumat siang, 16 Oktober 2020, selain berorasi mereka juga menggelar aksi damai berupa pertunjukan teatrikal.
“Kami melangkah tertatih-tatih demi sesuap nasi, mereka tak lagi peduli,” kata seorang mahasiswi yang menarasikan pertunjukan tersebut. Ia berada di tengah-tengah para mahasiswa yang berbaris membentuk lingkaran.
Baca Juga: BEM SI Demo, Ditlantas Polda Metro Ganti Water Barrier dengan Pembatas Beton
Di tengah-tengah mereka tampak dua orang mahasiswa lainnya. Yang satu kepalanya dibebat dan mulutnya dibungkam lakban, tampak ia berjalan terpincang-pincang sembari disokong kawannya. Mereka memutari barisan tersebut untuk meminta bantuan, namun tampak tidak ada yang mengindahkan. “Tolong, tolong! Kalian hanya bisa tertawakan kami, ha ha ha!”
Tampak massa mulai berdatangan pada pukul 13.40 WIB, membawa bendera BEM SI yang dikibarkan sembari berjalan. Menurut pantauan Tempo tampak puluhan orang yang berkumpul, semua berbaju jaket almamater kampus masing-masing.
Sebelumnya pada Kamis, 15 Oktober 2020, Koordinator Media BEM SI Andi Khiyarullah menyatakan massa akan berjumlah 6.000 orang. “Estimasinya 6.000 lebih, lebih banyak dari yang sebelumnya,” kata dia.
Perihal aksi damai, di hari yang sama Koordinator Wilayah BEM Jabodetabek-Banten Aliansi BEM SI Bagas Maropindra menjamin demo akan berlangsung damai dan bebas dari segala tindakan anarki, sebagai wujud gerakan mahasiswa Indonesia yang intelektual dan moral.
WINTANG WARASTRI | MARTHA WARTA