TEMPO.CO, Bogor -Bupati Bogor Ade Yasin memenuhi janjinya untuk menemui buruh yang melakukan demo tolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di Cibinong, depan perkantoran Pemerintah Kabupaten Bogor.
Dalam orasinya Ade mengatakan akan terus mendukung buruh yang selama ini bekerja di Bumi Tegar Beriman, meskipun buruh tersebut bukan warga asli Bogor. "Tidak peduli berasal dari mana pun, saya tetap akan bersama saudara-saudara dan memperjuangkan aspirasi para buruh," kata Ade Yasin di antara para buruh, Jumat 16 Oktober 2020.
Baca Juga: Bupati Ade Yasin Sudah Surati Presiden Jokowi, Buruh Bogor Tetap Demo Siang Ini
Ade mengatakan alasannya berada di tengah-tengah buruh yang melakukan aksi penolakan Omnibus Law itu, sebab Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah dengan memiliki banyak pekerja pabrik dan buruh lainnya.
Juga, karena jumlah industri terbanyak ada di Kabupaten Bogor. "Baik dari Tapanuli, Jawa Tengah dan lainnya, selama duduk dan tinggal di Kabupaten Bogor, itu warga saya," kata Ade yang bersambut tepuk tangan para buruh.
Dalam aksi puluhan ribu buruh dari pelbagai aliansi dan serikat buruh yang melakukan aksi menolak UU Cipta Kerja, Ade pun mengapresiasi ketertiban para buruh yang menggelar aksinya dengan damai dan kondusif. Sehingga Ade berharap demo yang dilakukan para buruh di Kabupaten Bogor dapat ditiru para buruh lainnya di Indonesia, agar tertib dan tidak menimbulkan gesekan dengan aparat atau petugas.
"Terima kasih saudara-saudara sudah tertib, semoga ini jadi contoh bagi buruh lainnya yang melakukan aksi," ucap Ade.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor melakukan aksi long march dalam aksi menolak RUU Omnibus Law di jalan raya Djuanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat 7 Februari 2020. Dalam aksinya tersebut mahasiswa menolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja karena akan mempermudah investor asing menguasai ekonomi Indonesia dan kebijakannya tidak berpihak pada hak-hak buruh seperti masalah pesangon, jam kerja dan kepastian penempatan kerja. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Dalam mengawal aksi buruh yang mengaspirasikan penolakan UU Cipta Kerja, aparat petugas gabungan disiagakan sebanyak 1.107 personil dari Kepolisian, TNI, Pol-PP, Dinas Perhubungan dan Satuan Pemadam Kebakaran.
Kepala Polres Bogor, Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy, menyebut seribuan personil itu dibagi mengawal sekitar 30 perusahaan yang pekerjanya melakukan aksi. Juga disiagakan personil di enam titik menuju jalan tol. "Termasuk pengamanan di komplek Pemkab Bogor ini," kata Roland.
Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Kabupaten Bogor, Sukmayana mengatakan aksi demo kawan buruhnya ini berasal dari 21 serikat pekerja dengan jumlah sekira dua puluhan buruh turun aksi.
Ia menyebut sebelumnya pun para pentolan buruh sudah melakukan audensi dengan Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Bogor termasuk Bupati, Kapolres dan Dandim 0621. "Dalam aksi ini Bupati menghampiri dan menyampaikan sikapnya," kata Sukmayana.