Tak puas ditemui Aminuddin, Bagas menyatakan BEM SI akan kembali turun ke jalan pada Selasa, 20 Oktober 2020, masih untuk menyuarakan tuntutan yang sama yaitu pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja. “Aksi ini merupakan aksi damai dan lepas dari semua tindakan anarkis sebagai perwujudan gerakan intelektual dan moral mahasiswa Indonesia,” ujar dia.
Terdapat 4 tuntutan yang akan mereka bawa pekan depan, masih seperti hari ini yaitu mendesak Presiden mengeluarkan Perpu demi mencabut UU Cipta Kerja, mengecam intervensi pemerintah terhadap gerakan dan suara rakyat, dan mengecam tindakan represif aparat. “Mengajak mahasiswa seluruh Indonesia bersatu untuk terus menyampaikan penolakan hingga UU Cipta Kerja dicabut dan dibatalkan,” ujar Bagas.
Selain BEM SI, Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) juga berencana akan memadati area sekitar Istana Merdeka pekan depan.
“Hari ini kita jadwalnya sosialisasi kepada buruh-buruh pabrik dan masyarakat untuk aksi bersama Gerakan Buruh Bersama Rakyat [GEBRAK] yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 - 22 Oktober nanti,” kata Koordinator aksi Gerakan Buruh Jakarta Supardi lewat pesan singkat kepada Tempo hari ini.
WINTANG WARASTRI/DEWI NURITA