TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia atau PSI DPRD DKI Jakarta meminta pemerintah DKI mengkaji pemberian insentif untuk pengusaha hotel, restoran, dan mal. Sekretaris Fraksi PSI Anthony Winza Prabowo menyebut, di tiga sektor ini, banyak karyawan terancam kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.
"Dari hari ke hari, semakin banyak restoran dan toko yang tutup di mal. Tingkat hunian hotel juga berkurang drastis," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Anthony menuturkan, tiga sektor ini paling banyak menyerap tenaga kerja. Dia mencatat ada sekitar 80 mal dengan 2 ribu karyawan di Ibu Kota. Jumlah itu, menurut dia, belum termasuk karyawan hotel, restoran, rumah makan, dan kafe di luar mal.
Anggota Komisi C Bidang Keuangan ini menyampaikan beberapa opsi penyaluran insentif. Pertama, Pemprov DKI memberi keringanan atau pengurangan pajak dan retribusi.
Dia membeberkan pajak yang berpengaruh misalnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, dan pajak parkir. Atau menetapkan pembayaran pajak dan retribusi dengan skema mencicil untuk menjaga arus kas tetap lancar.
"Pemprov DKI juga bisa memberikan bantuan langsung bagi karyawan seperti BPJS kesehatan, Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT),” ucap dia.
Pasien Covid-19 di Jakarta masih bertambah rata-rata seribu orang setiap harinya. Pemerintah DKI mencatat total akumulatif pasien mencapai 92.382 orang per 16 Oktober. Persentase pasien positif atau positivity rate secara total mencapai 8,3 persen.