Di Cilaku, Jong Fan kerap mempraktekkan beladiri mulai Kuntao dan Kungfu.
"Saya dulu pernah lihat Jong Fan latihan Kuntao, papan saja tembus dengan dua jarinya. Selain papan, dengan jari tangan menembus pasir. Dia ahli toya (-tongkat dalam gerakan beladiri kungfu)," ujar Umeng.
Belum diketahui, apakah keahlian ini juga yang membuatnya mampu kabur dengan menggali lubang dari dalam selnya. Cai diketahui kabur pada 14 September 2020. Ia menggali lubang sedalam tiga meter dan panjang 30 meter untuk kemudian kabur. Cai diketahui polisi kabur ke kawasan hutan Tenjo.
Umeng juga menceritakan Cai yang dikenal warga setempat dengan nama Jong Fan hidupnya sederhana tidak menunjukkan sebagai bos. "Bahasa Indonesia fasih seperti bukan orang asing. Pakaian juga mau berkumuh-kumuh. Kalau pakai kemeja lengannya selalu digulung. Karena tidak pernah berulah mungkin saja warga di sini membantu Jong Fan," kata Umeng.
Warga di pelosok Tenjo kata Umeng tidak semuanya membaca berita dan melihat televisi. Mereka tidak semuanya tahu kalau Cai Changpan ini buron polisi.
Kini setelah banyak polisi disebar di 12 desa di pinggiran hutan Tenjo, masyarakat mulai tahu kalau Jong Fan sedang dicari polisi. Itu juga ditunjukkan dengan selebaran bergambar wajah Cai Changpan berikut foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Serang dengan nama Antoni itu ditempel di warung, rumah, bangunan, pohon di sepanjang jalan Tenjo-Jasinga.