Reza menganggap jika benar Cai Changpan memang bunuh diri, penyebabnya bisa ditilik dari momen ketika ia bertemu kembali dengan keluarganya. Beberapa jam setelah kabur dari Lapas Kelas I A Tangerang, napi narkoba itu sempat menemui istri dan anaknya di kediamannya di Tenjo, Bogor.
Ahli psikologi forensik ini menduga ada momen yang membuat napi kabur itu kehilangan harapan dan tak berdaya saat terakhir kali bertemu dengan keluarganya. “Coba tanya keluarga tersebut, apa isi obrolan mereka, apa pesan terakhir yang bersangkutan,” ujar Reza.
Polisi berbaju preman tengah memperhatikan dua orang wartawan yang sedang mengambil gambar di rumah Cai Changpan, terpidana mati kasus narkoba di Cilaku, Tenjo, Kabupaten Bogor, Rabu 7 Oktober 2020. TEMPO/M.A MURTADHO
Cai Changpan divonis pidana mati dalam kasus penyelundupan sabu seberat 110 kilogram. Pada Senin, 14 September 2020 ia kabur dengan cara menggali lubang sedalam 3 meter sepanjang 30 meter. Pekerjaan itu dilakukan selama 8 bulan yang diduga melibatkan pegawai Lapas Tangerang.
Sebelum menyembunyikan diri di Hutan Tenjo dan Jasinga, Cai Changpan sempat pulang ke rumah istri keduanya di daerah Tenjo, Kabupaten Bogor. Polisi mengejarnya selama 34 hari hingga menemukan pria berumur 53 tahun itu tewas gantung diri di kawasan pabrik pengolahan ban miliknya pada Sabtu, 17 Oktober 2020.
WINTANG WARASTRI | TD