TEMPO.CO, Jakarta -Dua kelompok buruh mendatangi area Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat Kamis siang ini, 22 Oktober 2020 dalam demo lanjutan menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Kedua kelompok itu adalah Federasi Serikat Pekerja Industri (FSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI).
Massa FSP LEM SPSI datang dari Jalan Medan Merdeka Selatan dan berhenti di depan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sementara massa FSPI datang dari Jalan Budi Kemuliaan dan berhenti di depan kantor Indosat, Jalan Medan Merdeka Barat.
Area Patung Kuda Arjuna Wijaya merupakan titik terakhir menuju Istana Merdeka. Polisi menutup Jalan Medan Merdeka Barat dengan barrier beton dan kawat berduri. Hingga saat ini, massa buruh masih tampak istirahat dengan duduk-duduk atau makan di pinggir jalan.
"Kita masih menunggu teman-teman kita yang jumlahnya 10 ribu untuk datang ke sini," kata seorang orator dari atas mobil komando milik FSPI, Kamis, 22 Oktober 2020.
Aksi penolakan terhadap Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja kembali digelar hari ini. Selain dua kelompok itu, massa juga akan datang dari Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) juga bakal datang ke arah Istana Merdeka.
Baca juga : Polda Metro Kerahkan 15.000 Personel Jaga Dua Demo Tolak Omnibus Law Hari Ini
ANTARA